Kamis, 16 Januari 2025

Teater (Part 3)

 Struktur Alur dalam Lakon


A. Pengertian Alur Cerita menurut para Ahli

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut KBBI, alur cerita adalah plot yang artinya jalan atau alur cerita yang terdapat di dalam novel, sandiwara, dan sebagainya.

2. Literary Terms

Menurut Literary Terms, pengertian alur cerita adalah bagaimana cerita berkembang, terungkap, dan bergerak dalam waktu.

3. Andri Wicaksono (2014)

Menurut Andri Wicaksono, alur cerita merupakan konstruksi yang dibuat mengenai sebuah deretan peristiwa secara logik dan kronologik yang saling berkaitan dan diakibatkan atau dialami oleh para pelaku.

4. M. Antar Semi (1988)

M. Antar Semi mengungkapkan pengertian alur cerita adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai sebuah interelasi fungsional yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi.

5. Aminudin (2002)

Aminudin berpendapat bahwa pengertian alur cerita atau plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita.

6. Sudjiman (1986)

Sudjiman berpendapat bahwa pengertian alur cerita adalah rangkaian peristiwa di jalin dengan seksama yang menggerakkan jalan cerita melalui rumitan ke arah klimaks dan anti-klimaks. Dengan kata lain, pengertian alur cerita adalah jalinan peristiwa di dalam kartya sastra untuk mencapai efek tertentu. Alur diwujudkan oleh hubungan temporal atau waktu dan hubungan kausal atau sebab akibat.

7. Forster (1970)

Menurut Forster, pengertian alur cerita adalah rentetan peristiwa yang menekankan pada hubungan akibat.

8. Chatman (1980)

Chatman berpendapat bahwa pengertian alur cerita adalah tata urutan pemunculan peristiwa-peristiwa dalam cerita.

9. Stanton (1965)

Stanton berpendapat bahwa pengertian alur cerita atau plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun setiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa lain.

10. Kenny (1966)

Menurut Kenny, pengertian alur cerita atau plot adalah peristiwa-peristiwa yang ditampilkan di dalam cerita yang tidak bersifat sederhana, karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab akibat.

11. Rusyana

Sementara itu, Rusyana berpendapat bahwa pengertian alur cerita bukan sekadar urutan cerita A sampai Z, melainkan hubungan sebab akibat peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain di dalam cerita.

12. Virgil Scoh (1966)

Virgil Scoh mendefinisikan pengertian alur cerita sebagai prinsip esensial di dalam cerita.

13. Morjorie Boulton (1975)

Menurut Morjorie Boulton, pengertian alur cerita adalah pengorganisasian di dalam novel atau penentu struktur novel.

14. Dick Hartoko (1948)

Dick Hartono mengungkapkan pendapatnya tentang pengertian alur cerita sebagai alur yang dibuat oleh penulis berupa deretan peristiwa secara kronologis, saling berkaitan, dan bersifat kausalitas sesuai dengan apa yang dialami pelaku cerita.

 B. Macam-Macam Alur Cerita yang Sering digunakan

Setelah memahami pengertian alur cerita, kini perlu mengenal juga apa saja jenis-jenis alur cerita. Secara umum, alur cerita dapat diklasifikasikan menjadi tujuh jenis, yaitu alur maju, alur mundur, alur campuran, alur sorot balik, alur klimaks, alur anti-klimaks, dan alur kronologis. Berikut detailnya!

1. Alur Maju
Alur maju di dalam pengertian alur cerita atau yang biasa disebut progresif adalah tindakan yang memuncak pada akhir cerita. Alur maju adalah serangkaian peristiwa yang dimulai secara teratur dari awal hingga akhir cerita.
Contoh alur maju, misalnya cerpen yang menceritakan masa kecil seorang anak yang kemudian tumbuh dewasa dan berakhir ketika ia tua. Diceritakan pula bagaimana konflik yang ia hadapi selama hidupnya.

2. Alur Mundur
Alur mundur atau regresi merupakan tindakan yang menceritakan masa lalu dari tokoh di dalam cerita. Pengertian alur cerita mundur ini justru konfliknya disampaikan di awal cerita dan kemudian mundur ke masa lalunya. Serangkaian peristiwa dalam refluks dimulai dari masa lalu ke masa kini dengan waktu yang tidak tepat.
Contoh alur mundur adalah cerita pensiunan polisi yang menceritakan kisahnya berjuang selama menjadi anggota polisi.

3. Alur Campuran
Pengertian alur cerita berdasarkan kronologis cerita yang terakhir yakni alur campuran. Alur campuran atau alur bolak-balik ini seperti sungai yang dimulai di titik paling tinggi, kemudian menceritakan masa lalu dan berlanjut sampai selesai.
Saat menceritakan masa lalunya, karakter tokoh yang diperkenalkan di dalam cerita akan memperkenalkan karakter lain selama cerita belum berakhir dan saat cerita kembali ke awal lagi. Contoh alur campuran adalah sebuah cerita yang dimulai di tengah-tengah cerita dan kemudian maju atau mundur.

4. Alur Sorot Balik (Flashback)
Alur sorot balik atau flashback merupakan alur yang terjadi karena pengarang mendahulukan akhir cerita dan setelah itu kembali ke awal cerita. Pengarang biasanya memulai ceritanya dari klimaks menuju kembali ke awal cerita dan ke akhir cerita lagi.
Tahapan yang terjadi pada alur sorot balik ini dimulai dari klimaks – anti-klimaks – akhir – peruwitan – awal.

5. Alur Klimaks
Alur klimaks adalah susunan peristiwa menanjak dari peristiwa biasa yang meningkat menjadi penting dan lebih menegangkan dibandingkan sebelumnya.

6. Alur Anti-klimaks
Alur cerita anti-klimaks adalah alur cerita yang susunan peristiwanya makin menurun dari peristiwa menegangkan kemudian menjadi kendor dan berakhir dengan peristiwa yang semakin biasa saja.

7. Alur Kronologis 
Alur cerita kronologis adalah alur yang susunan peristiwanya berjalan sesuai dengan urutan waktu terjadinya peristiwa. Di dalam alur ini, terdapat hitungan jam, menit, detik, hari, dan lain sebagainya.

C. Struktur Alur Cerita

Untuk membangun pengertian alur cerita yang utuh, diperlukan unsur-unsur di dalam alur cerita dan bagaimana alur cerita seharusnya terjadi di dalam sebuah peristiwa pada karya sastra. Berikut ini merupakan unsur-unsur alur cerita atau tahapan alur cerita dari awal sampai akhir.
Struktur Aristoteles dikembangkan oleh Gustav Fraytag dan Hudson dalam bentuk dramatic line (garis dramatik).


1. Eksposisi (Exposition)

Eksposisi merupakan awal dari sebuah cerita atau permulaan cerita, biasanya berupa pengenalan dan berisi penjelasan peristiwa dengan maksud menuntun penonton pada situasi agar diketahui semua yang ada di dalamnya. Bagian ini harus jelas dan menarik untuk terus diikuti.

Tahapan awal ini juga disebut sebagai Orientasi atau pengenalan tokoh, pada pengertian alur cerita dimulai dari orientasi atau pengenalan tokoh. Pada tahap orientasi ini, penulis memperkenalkan siapa saja tokoh yang ada di dalam cerita yang ditulis. Selain itu, juga ditunjukkan unsur dasar cerita, misalnya waktu kejadian cerita tersebut terjadi, di mana latar tempat cerita tersebut, dan bagaimana suasananya.

Tujuan disusunnya orientasi ini agar pembaca mengetahui siapa yang memerankan tokoh di dalam alur cerita tersebut serta di mana tempat cerita tersebut berlangsung, serta bagaimana suasana yang berusaha dibangun penulis di dalam tulisannya.

2. Penanjakan Cerita (Rising Action)

Setelah mengenal tokoh, lokasi, dan lain sebagainya lalu masuk ke tahap permulaan konflik. Tahap permulaan konflik atau tahap kedua ini baru akan dimunculkan bagaimana konflik terjadi dan apa penyebab terjadinya konflik. Umumnya, konflik timbul karena adanya pertentangan antartokoh atau bisa juga disebabkan karena tokoh utama mengalami masalah.

Bagian ini ditandai dengan mulai tumbuhnya laku, satu titik konlik mulai terjadi, dan kekuatan sebagai pendorong yang menjadi benih-benih konlik berikutnya. Bagian ini umumnya ditandai oleh satu kekuatan keinginan dan tujuan dari tokoh utama yang akan mencari jalan untuk mencapai tujuannya.

Permulaan konflik di dalam cerita inilah yang akan membuat pembaca penasaran sehingga ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana ceritanya. Pembaca biasanya juga akan semakin bertanya-tanya konflik apa yang sekiranya dialami tokoh sebagai lanjutan ceritanya. Tahap permulaan konflik ini mendorong pembaca melanjutkan cerita dengan konflik yang lebih rumit.

3. Komplikasi (Complication)

Komplikasi berisi konflik dan pengembangannya menuju titik klimaks. Hal ini ditandai dengan keruwetan-keruwetan yang dibangun oleh watak tokoh-tokohnya untuk mempertahankan tujuannya.

4. Klimaks (Climax)

Klimaks merupakan keruwetan yang ada pada ujung komplikasi dan melahirkan sebuah krisis. Krisis terus meninggi yang akhirnya menjadi suatu peristiwa yang tidak bisa dielakkan sehingga keadaan menjadi kacau yang berakibat salah satu atau beberapa pihak mengalami penderitaan. Klimaks harus tumbuh dari tokoh utama yang berujung pada keseluruhan laku. Pada titik ini, peristiwa biasanya cukup menegangkan.

Tahap pengertian alur cerita konflik ini menceritakan bagaimana titik puncak konflik di dalam cerita terjadi. Bagian ini biasanya paling ditunggu-tunggu oleh pembaca dan membuat pembaca akan bertahan lama membaca ketika konfliknya menarik atau menegangkan.

Biasanya, klimaks dari konflik ini dialami oleh pemeran utama yang menimbulkan ketegangan dan pemecahan masalah apa yang kemudian ia lakukan. Dampaknya, tentu saja membuat pembaca lebih penasaran dan menyimak cerita.

5. Penurunan Cerita (Falling Action)

Bagian ini ditandai dengan pilihan tokoh-tokohnya untuk menentukan nasibnya setelah terjadi peristiwa yang menegangkan.

Setelah diceritakan mengenai puncak konflik atau klimaks, bagian selanjutnya adalah tahapan konflik mereda atau menurun (Anti-Klimaks). Di dalam tahap ini, tokoh utama mulai mengetahui bagaimana cara mengatasi konflik yang sedang berlangsung. Ketegangan yang disaksikan oleh pembaca di sini sedikit mereda dan biasanya akan berubah menjadi kagum pada tokoh utama.

Pasalnya, biasanya di tahap ini tokoh utama diceritakan mampu menghadapi masalah, baik dengan cara yang terduga maupun tidak terduga. Suasana pada tahapan anti-klimaks ini seringkali tidak bisa ditebak oleh pembaca.

6. Penyelesaian (Conclusion)

Pada bagian ini, biasanya muncul tokoh lain yang memiliki posisi penting (tokoh sentral), yang bisa menggiring peristiwa yang kacau tadi ke arah perubahan situasi tokoh-tokoh yang berhadapan dengan masalah masing-masing. Peristiwa yang sejak mula dibangun oleh para tokohnya menjadi mereda dan dapat berujung pada penyadaran para pelaku dalam lakon tersebut.

Tahap pengertian alur cerita penyelesaian adalah tahap terakhir yang berisi berbagai masalah dan rintangan yang dialami tokoh utama sudah berhasil diselesaikan dengan baik. Jika tidak ada konflik lain, biasanya penulis membuat cerita tahap penyelesaian dan pembaca bisa langsung menyimpulkan kesan di tahap ini.

Di tahap penyelesaian, penulis juga seringkali menyisipkan pesan atau amanat yang dapat dipetik oleh pembaca.




19 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Belajar dengan giat dan bersungguh-sungguh dan semangat belajar dan semangat💪💪💪

    BalasHapus
  3. Ahmad Syarif Khabidin, X DPIB 2, Semangat belajar menuju cita yang tinggi

    BalasHapus

Teater (Part 5)

UNSUR, NILAI DAN FUNGSI SENI TEATER A. Unsur Teater Unsur yang ada di dalam seni teater dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Unsur Intern...