Rabu, 15 Maret 2023

Model-Model Pembelajaran yang Relevan untuk Kurikulum Merdeka

 Seperti apa Pembelajaran yang Cocok untuk siswa??

Dalam rangka melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), SMK Negeri 1 Pleret menyelenggarakan Pelatihan untuk guru secara bertahap. Tahap 1 dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Maret 2023 dengan narasumber Dr. Das Salirawati, M.Si. Hari ini guru-guru di SMK Negeri 1 Pleret mendapatkan pengetahuan baru mengenai penerapan Model-Model Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk mendukung penerapan Kurikulum Merdeka. Pada saat ini, memang di SMK Negeri 1 Pleret belum menerapkan Kurikulum Merdeka, namun demikian semua guru perlu untuk ikut mempelajari bagaimana Kurikulum Merdeka ini bisa diterapkan untuk persiapan tahun pelajaran baru 2023/2024 mendatang. Selain itu, Model-Model pembelajaran ini juga bisa digunakan sebagai alternatif solusi dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas.

Dr. Das Salirawati, M.Si, dosen Program Studi Kimia di Universitas Negeri Yogyakarta, selain sebagai pengajar, juga merupakan artis/publik figur yang multi talenta, mulai dari penari, tik-tokers, dan artis stand up comedy. Beliau menyampaikan materi mengenai pembelajaran Kurikulum Merdeka berdasarkan falsafah pendidikan Ki Hajar Dewantara. Bagaimana guru bisa menyajikan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, dengan karakter siswa yang beragam. Bagaimana guru bisa menyampaikan materi pembelajaran melalui media yang sesuai dengan gaya belajar siswa.


Perlu diketahui bersama, bahwa terdapat tiga macam gaya belajar, yaitu gaya auditori, gaya visual, dan gaya kinestetik. Dari ketiga gaya belajar itu, bisa juga terjadi kombinasi gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Dengan demikian, guru harus menyediakan model pembelajaran yang bisa mencakup semua gaya belajar siswa di dalam satu kelas tersebut. Model pembelajaran yang seperti apakah yang bisa diterapkan?

Pembelajaran yang kreatif dan inovatif berbasis lingkungan. 

Dengan memanfaatkan benda-benda dari lingkungan sekitar, guru dapat menggunakannya untuk praktik di rumah maupun di sekolah dengan panduan rekaman demonstrasi dari guru maupun LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).

Pembelajaran Berbasis ISU di Masyarakat

Sering disebut sebagai SSi (Socio Scientific Issues) yaitu suatu pendekatan pembelajaran dengan mengetengahkan suatu problem di masyarakat yang diangkat sebagai isu yang  kontradiktif kemudian dibahas secara ilmiah sesuai dengan materi pelajaran tertentu.

Pembelajaran Berbasis Media Animasi

Media animasi merupakan media berbasis audio visual yang menarik, dan dapat menyajikan informasi dengan cepat. Menurut Edgar Dale, bahwa seseorang dapat merespon sesuatu berasal dari indera penglihatan sebesar 75%, dari indera pendengaran 13% dan 12% berasal dari indera lainnya. Hal ini menguatkan bahwa jika media yang digunakan merupakan media audio visual, maka harapannya respon siswa akan menjadi lebih besar. 

Pembelajaran Berbasis Integrasi Agama dan Interkoneksi Agama

Meskipun tidak semua mata pelajaran diwajibkan menanamkan nilai-nilai karakter religius secara langsung, namun guru tetap memiliki tanggung jawab dalam menanamkan karakter penting pada siswa. Dengan demikian, pembelajaran berbasis integrasi interkoneksi agama ini menjadi solusi dengan memberikan tugas pada siswa yang mengajak mereka untuk berpikir secara ilmiah, logis, rasional, tetapi tanpa disadari telah membawa siswa pada suatu perenungan tentang sesuatu yang berhubungan dengan religius 

Pembelajaran Berbasis Pendekatan Kontekstual

Pembelajaran kontekstual akan menjadikan pembelajaran yang bermakna, seperti yang disampaikan oleh Ausubel, bahwa belajar akan bermakna jika siswa dapat mengkaitkan konsep yang dipelajari dengan konsep yang sudah ada dalam struktur kognitifnya. Menurut Bruner, belajar akan berhasil lebih baik jika selalu dihubungkan dengan orang yang sedang belajar. Siswa pasti akan belajar lebih serius jika hal yang dipelajarai ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, atau hal-hal yang familiar di kepala mereka.

Pembelajaran berbalas Tanya

Proses pembelajaran biasanya sangat sedikit ada siswa yang bertanya. Kondisi ini dapat diatasi dengan  menerapkan berbalas tanya antar siswa. Denagn demikian siswa merasa diperlakukan adil, tidak hanya menjawab pertanyaan terus, namun juga bergantian mengajukan pertanyaan.

Joyfull Learning dengan Bernyanyi

Hasil penelitian Herry Chunagi (1996) & Siegel (1999) menyatakan bahwa semakin banyak rangsangan irama diperdengarkan, maka semakin kompleks jalinan antar neuron yang berakibat pada bertautannya kemampuan matematika, logika, bahasa, musik dan emosi anak. 

Beberapa model pembelajaran di atas, dapat diterapkan di kelas sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. Dengan demikian, harapannya guru bisa menyajikan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi para siswanya.

Pada kegiatan PKB selanjutnya, akan disampaikan materi mengenai Instrumen Penelitian oleh Drs. Amik Setiaji, M.Pd selaku pengawas Pembina SMK di Kabupaten Bantul. Instrumen tersebut diharapkan dapat mendukung Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh guru.

Location: Pleret, Jl. Imogiri Tim. KM.9, Jati, Wonokromo, Kec. Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55791, Indonesia

0 comments:

Posting Komentar

Manajemen Pertunjukan Seni Tari

Manajemen Pertunjukan Seni Tari Materi Seni Tari Semester Genap 1. Pengertian Manajemen Pertunjukan Seni Tari Manajemen pertunjukan seni tar...