SMK Negeri 1 Pleret

SMK Negeri 1 Pleret, berlokasi di Jalan Imogiri Timur, km.9 Dusun Jati, Desa Wonokromo, Kapanewon Pleret, Daerah Istimewa Yogyakarta
Terdapat 4 Kompetensi Keahlian, Yaitu:
1. Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL)
2. Teknik Jaringan Tenaga Listrik (TJTL)
3. Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
4. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM)

Kelas Seni Budaya Bersama Bu Rienz

Jika anda menempuh pendidikan di SMKN 1 Pleret, nanti akan berjumpa dengan Bu Rienz di kelas Seni Budaya.
Kelas Seni Budaya hanya ditempuh di kelas X saja, dengan jumlah jam tatap muka 3 JPL dalam sepekan.

Kegiatan SAGUGABLOG Lanjut 70

Ikatan Guru Indonesia (IGI) menyelenggarakan kegiatan yang sangat menarik, yaitu Sagusablog, atau SAtu GUru SAtu BLOG.
Kegiatan ini diawali dengan kelas sagusablog dasar, kemudian bagi peserta yang lulus, diperbolehkan untuk mengikuti kelas sagusablog lanjut.

Sabtu, 19 Agustus 2023

Lokakarya Orientasi PGP A-9


Calon Guru Penggerak A-9 Kabupaten Bantul Mengikuti Lokakarya Orientasi Pendidikan Guru Penggerak

Pada hari Sabtu, 19 Agustus 2023, Balai Besar Guru Penggerak DIY menyelenggarakan Lokakarya Orientasi Calon Guru Penggerak angkatan ke-9. Kegiatan ini diadakan secara daring mulai pukul 08.00 hingga 16.00 dan diikuti oleh sejumlah calon guru penggerak yang antusias untuk berpartisipasi dalam program ini.

1. Pembukaan Lokakarya

Lokakarya dibuka tepat pada pukul 08.00 dengan sambutan dari Kepala Balai Besar Guru Penggerak DIY. Beliau menekankan pentingnya peran guru penggerak dalam memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Acara pembukaan juga diwarnai dengan pemutaran video singkat yang menggambarkan perjalanan dan pencapaian program Guru Penggerak sebelumnya.

2. Agenda dan Tujuan Lokakarya

Selanjutnya, moderator memaparkan agenda dan tujuan lokakarya. Tujuan utama dari lokakarya ini adalah untuk memberikan orientasi kepada calon guru penggerak tentang program Guru Penggerak, memperkenalkan mereka pada perjalanan yang akan mereka tempuh, dan membekali mereka dengan pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan.

3. Perkenalan Diri

Setelah penjelasan agenda, peserta diminta untuk memperkenalkan diri. Setiap peserta memberikan gambaran singkat tentang latar belakang mereka, pengalaman mengajar, dan motivasi mereka untuk bergabung dalam program Guru Penggerak. Sesi ini bertujuan untuk menciptakan suasana akrab dan saling mengenal antar peserta.

4. Kesepakatan Kelas

Untuk memastikan lokakarya berjalan dengan lancar, fasilitator memimpin sesi kesepakatan kelas. Para peserta bersama-sama menyusun dan menyepakati aturan-aturan yang akan diikuti selama lokakarya, seperti etika komunikasi, waktu istirahat, dan penggunaan fitur dalam platform daring.

5. Harapan dan Kekhawatiran

Dalam sesi ini, peserta diajak untuk menuliskan harapan dan kekhawatiran mereka terkait program Guru Penggerak. Beberapa peserta mengungkapkan harapan besar mereka untuk dapat berkontribusi lebih dalam dunia pendidikan, sementara yang lain menyampaikan kekhawatiran terkait tantangan yang mungkin dihadapi selama program berlangsung.

6. Pengantar Program PGP & Perjalanan Calon Guru Penggerak

Materi utama dimulai dengan pengantar tentang Program Guru Penggerak (PGP) dan perjalanan yang akan ditempuh oleh calon guru penggerak. Narasumber dari Balai Besar Guru Penggerak DIY menjelaskan berbagai tahap dan komponen program, serta bagaimana setiap tahap dirancang untuk mengembangkan kompetensi peserta.

7. Posisi Diri

Peserta kemudian diajak untuk melakukan refleksi tentang posisi diri mereka saat ini sebagai guru. Mereka diminta untuk merenungkan kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan dalam praktek mengajar mereka, serta bagaimana mereka dapat mengaplikasikan pembelajaran dari program ini untuk perbaikan diri.

8. Rencana Pengembangan Kompetensi Diri

Setelah refleksi, peserta menyusun rencana pengembangan kompetensi diri. Mereka diminta untuk membuat rencana konkret tentang keterampilan dan pengetahuan yang ingin mereka kembangkan selama mengikuti program Guru Penggerak, serta langkah-langkah spesifik yang akan mereka ambil untuk mencapainya.

9. Refleksi Peserta

Sebelum penutupan, peserta diberikan waktu untuk melakukan refleksi tentang seluruh kegiatan lokakarya hari itu. Mereka berbagi apa yang telah mereka pelajari, inspirasi yang didapatkan, dan bagaimana mereka akan menerapkan pengetahuan baru tersebut dalam praktek mengajar mereka.

10. Penutup

Lokakarya diakhiri dengan sesi penutupan yang kembali dipimpin oleh Kepala Balai Besar Guru Penggerak DIY. Beliau memberikan apresiasi kepada seluruh peserta atas partisipasi aktif mereka dan menekankan pentingnya komitmen dan kolaborasi dalam menjalankan peran sebagai guru penggerak. Lokakarya ditutup dengan pesan motivasi untuk selalu berinovasi dan menginspirasi dalam dunia pendidikan.

Dengan berakhirnya lokakarya ini, diharapkan para calon guru penggerak angkatan ke-9 siap untuk memulai perjalanan mereka dengan semangat baru dan komitmen kuat untuk memajukan pendidikan di Indonesia.

Dokumentasi








Kamis, 10 Agustus 2023

Penetapan Peserta PGP A-9

 Selamat Menempuh Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9

Salam dan bahagia... 
Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 telah resmi ditutup beberapa hari yang lalu. Siang ini, telah beredar Surat Penetapan Peserta PGP Angkatan 9 tahun 2023 yang dikeluarkan oleh Dirjen GTK dengan nomor 2257/B3/GT.03.00/2023, tertanggal 3 Agustus 2023. Dalam surat tersebut, disampaikan bahwa peserta Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 ini akan diikuti oleh 31.052 peserta yang terdiri dari Calon Guru Penggerak angkatan 5, 6, 7, 8, dan 9 yang belum mendapatkan kesempatan pada pendidikan sebelumnya. Pada kesempatan ini, ke-enam Calon Guru Penggerak di SMK Negeri 1 Pleret terdaftar sebagai peserta PGP A-9. Senang sekali, pada akhirnya kami ber-6 mengikuti PGP di gelombang yang sama. 

Surat penetapan peserta Pendidikan Guru Penggerak tersebut diikuti dengan beredarnya jadwal Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9, yang dilaksanakan selama enam bulan dimulai pada bulan Agustus 2023 hingga April 2024. Peserta PGP A-9 nantinya akan mempelajari dan mengimplementasikan 3 paket modul, dengan total materi 10 topik. Diantara modul tersebut juga dijadwalkan ada kegiatan ruang kolaborasi dan lokakarya secara berkala
Berikut surat penetapan peserta Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9

Tahap persiapan yang harus dilakukan oleh Peserta PGP A-9 adalah sebagai berikut:
1. Mengecek simpkb guru penggerak masing-masing, untuk mengunduh pakta integritas
2. Mengisi dan menandatangai pakta integritas di atas materai 10.000
3. Mengunggah pakta integritas yang sudah ditandatangani
4. Mengikuti Pembukaan dan Orientasi PGP Angkatan 9 yang akan dilaksanakan pada Hari Rabu, 16 Agustus 2023
Selanjutnya adalah Jadwal Pelaksanaan PGP angkatan 9

Kamis, 06 Juli 2023

Upgrading Penggerak Komunitas (KOMBEL) #Part 3 (end)

Sahabat Penggerak Komunitas Belajar

Kamis 6 Juli 2023, Hari ketiga aktivitas kami di kegiatan Upgrading Penggerak Komunitas Belajar bersama Duta Teknologi Kemendikbudristek tahun 2021 dan 2022. Sampai detik ini, kami masih semangat untuk menimba ilmu, meningkatkan kapasitas kami yang nantinya akan menjadi penggerak komunitas di satuan pendidikan masing-masing dan mengimbaskan kepada penggerak-penggerak komunitas antar sekolah yang lain. Dihari ketiga ini, kami masih terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas A dan kelas B. Jika hari kedua kemarin, kita mempelajari materi mengenai Membangun komunitas, merumuskan visi dan tujuan hingga manajemen konflik, kali ini materinya sangat luar biasa, yaitu mengenai fasilitasi dan sosial emosional.

Sesi 1 - Keterampilan Fasilitasi

Pagi ini, kelas B dipandu oleh mas Patria dalam mendalami materi fasilitasi. Diawali dengan bermain cing ciripit, kami membentuk lingakaran tidak sempurna di tengah ruangan dan bersama-sama menyatukan fokus dan konsentrasi, bahwa tubuh kita dan pikiran kita ada di ruangan ini. Banyak hal baru yang kami dapatkan di sini, bahwa fasilitasi, berasal dari kata dasar fasile (bahasa latin) yang artinya mudah, sederhana. Disini maksudnya adalah seorang fasilitator diharapkan bisa memudahkan komunitasnya, menjembatani anggota komunitas untuk ikut berkontribusi dalam mencapai tujuan bersama.

Sangat komunikatif dan menyenangkan kegiatan kali ini. Peserta langsung mempraktikkan proses fasilitasi melalui kelompok masing-masing. Kami berbagi peran sebagai Fasilitator, Observer dan yang lainnya berperan sebagai anggota. 

Sesi 2 - Pembelajaran Sosial Emosional

Setelah cofee break selama kurang lebih 15 menit, kami kembali masuk di kelas B. Di dalam ruangan sudah menunggu fasilitator sesi selanjutnya, yaitu materi tentang Pembelajaran Sosial Emosional. Dipandu oleh Mas Qadry, kami mengawali sesi dengan menuangkan emosi apa yang pernah kami alami dalam bentuk gambar, kemudian kami sampaikan kepada anggota kelompok masing-masing. O iya, anggota kelompoknya masih sama dengan kelompok di sesi Fasilitasi sebelumnya. 

Satu hal yang sangat menarik pada pembelajaran sesi ini, adalah ternyata kami selama ini masih kurang mengenal diri masing-masing. bahkan dengan benda yang sudah kami miliki bertahun-tahun pun kami kurang peka untuk mengenalinya secara detail. Luar biasa, memang hal utamanya adalah bagaimana kita bisa mengenali diri sendiri, sebelum kita mengenal orang lain.

Ada lima kompetensi sosial yang harus dimiliki seorang penggerak komunitas, antara lain:
1. Kesadaran Diri, untuk mengenali diri sendiri secara akurat, sehingga mampu mengenali keterkaitan antara perasaan, tindakan dan pikiran yang dilakukan.
2. Manajemen Diri, untuk mengatur emosi, pikiran, perilaku dalam berbagai situasi, sehingga dapat menangani stress, mengontrol hasrat dan bertahan menghadapi tantangan
3. Kesadaran Sosial, untuk berempati dengan orang lain, serta mengambil perspektif dari berbagai sudut pandang
4. Kemampuan Berelasi, untuk membangun dan memelihara suatu hubungan yang sehat antara individu dan kelompok
5. Membuat Keputusan yang Bertanggung Jawab, merupakan kemampuan untuk membuat pilihan yang konstruktif, benar dan cara bertindak sesuai etis norma sosial dan keselamatan.
Luar biasa materi kali ini, sangat bermanfaat untuk membekali kami sebagai sahabat penggerak komunitas

Sesi 3 - Optimalisasi Platform Merdeka Mengajar

Pada sesi ke-3 ini, masih di jam rawan, selepas istirahat makan siang dan sholat dhuhur, kami dikembalikan di kelas besar, dimana semua peserta tergabung dalam 1 ruangan kembali. Dengan dipandu oleh mas Qadry, kami dikelompokkan kembali seperti pada sesi di hari kedua kemarin. Dalam kegiatan Optimalisasi PMM ini, kami diberi tugas kelompok untuk membedah satu fitur di PMM, dan menuangkan hasil diskudi kami pada kertas Plano yang disediakan. Selanjutnya, kami melakukan aktivitas Window Shoping, dimana masing-masing kelompok menampilkan hasil diskusinya pada tembok atau papan, dan membagi anggota untuk menjadi penjaga "toko", serta anggota yang lain menjadi "pembeli" atau pencari informasi dari kelompok lain.

Sangat menyenangkan, apalagi di akhir sesi, kami bermain jago suit, dimana pada akhir permainan terpilih satu jagoan suit yang memiliki anggota seluruh peserta pelatihan.. woooww... seru banget..!


Sesi 4 - Rencana Tindak Lanjut

Nah, acara terakhir ini, adalah final tugas kami sebagai peserta Upgrading Penggerak Komunitas Belajar. Kami diberi tugas untuk membuat rencana tindak lanjut dari hasil pelatihan ini. Rencana tindak lanjut ini, dibagi dalam 3 rencana, yaitu rencana jangka pendek, rencana jangka panjang dan rencana jangka menengah. Kelanjutan dari RTL yang kami susun ini, harapannya dapat dilaksanakan di satuan pendidikan masing-masing, dan bisa dikembangkan ke luar instansi.

Daaan, akhirnya pada pukul 17.30, kegiatan upgrading penggerak komunitas ini resmi ditutup dengan upacara penutupan yang sangat sederhana. Dan kami pun mengakhiri sesi dengan foto bersama untuk dokumentasi dan kenang-kenangan.
Sampai jumpa Surakarta... kami akan merindukan kenangan indah ini...



Rabu, 05 Juli 2023

Upgrading Penggerak Komunitas (KOMBEL) #Part 2

Komunitas Belajar, Apa dan Mengapa?

Rabu 5 Juli 2023, masih di lokasi yang sama di Grand HAP Hotel Solo, peserta kegiatan Upgrading Penggerak Komunitas Belajar melanjutkan aktivitas di hari kedua ini. Setelah hari pertama kemarin mendapatkan inspirasi luar biasa dari founder Sanggar Anak Alam (Salam) Yogyakarta, hari ini peserta upgrading mendapatkan materi inti dari tujuan kegiatan ini, yaitu mengenal dan bagaimana membangun Komunitas Belajar di lingkungan peserta kegiatan. Dimulai pukul 07.30, di atrium Wijaya Kusuma lantai 9, kegiatan diawali dengan bergerak bersama, melakukan senam Si Pong dengan seru. Dilanjutkan ice breaking bernyanyi bersama Mas Patria dengan syair kurang lebih seperti ini:

duduk senang, berdiri senang
berputar-putar mencari teman
berputar-putar berkeliling, untuk mencari teman

dengan mencari teman secara berkelompok sesuai jumlah bilangan angka yang ditentukan, pada akhir aktivitas ice breaking terbentuk sepuluh kelompok untuk aktivitas sesi pertama.

Sesi 1 - Komunitas Belajar dalam Sekolah

Difasilitasi narasumber cantik, Mbak Hairun Nissa dan co. fasilitator Mas Hertana Patria, peserta kegiatan upgrading mengawali kegiatan sesi dengan membentuk kesepakatan kelas dan nilai yang dicapai. tersusunlah tujuh kesepakatan kelas antara lain:

  1. Tepat waktu memulai dan mengakhiri kegiatan
  2. Saling menghargai denhan menyimak yang sedang berbicara
  3. Gawai dalam keadaan mode senyap, dan jika menerima telepon di luar ruangan
  4. Antusias dan berbahagia
  5. Rajin, terampil, dan gembira selama sesi
  6. Berkolaborasi dan bergotongroyong dalam mengikuti sesi
  7. Menjaga kebersihan ruangan

Ketujuh kesepakatan kelas di atas, ditandatangan oleh perwakilan peserta bapak Ramlan Marbun, DTK 2022 dari Provinsi Sumatera Utara. 

Melalui aktivitas kelompok, peserta berdiskusi dan menyampaikan pemahaman mengenai apa itu Komunitas belajar. Dari hasil diskusi 10 kelompok yang terbentuk, diperoleh pemahaman bahwa Komunitas Belajar adalah sekelompok Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang belajar bersama dan berkolaborasi secara berkelanjutan dengan tujuan yang jelas dan terukur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar murid.

Terdapat tiga Ide Besar pada komunitas belajar yang menjadi landasan dalam menjalankan seluruh kegiatan di dalamnya. Tiga Ide Besar ini meliputi, fokus pada pembelajaran, membudayakan kolaborasi dan tangung jawab kolektif, serta berorientasi pada hasil (pembelajaran murid). Jika ketiganya ini kuat sebagai landasan, maka akan memastikan komunitas belajar berkontribusi pada pembelajaran berkualitas yang dilakukan secara kolaboratif untuk meningkatkan hasil belajar murid.

Sementara itu, Siklus komunitas belajar dalam sekolah merupakan rangkaian pengelolaan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas PTK dan meningkatkan kualitas hasil belajar murid. Siklus yang dimaksud adalah (1) Refleksi awal, dimana pada kegiatan ini menghasilkan catatan refleksi yang menjadi acuan dalam perencanaan pembelajaran. (2) Perencanaan yang akan menghasilkan rencana pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh guru. (3) Implementasi, yang merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah dibuat bersama. (4) Evaluasi, yang menghasilkan catatan evaluasi dari implementasi untuk dijadikan bahan refleksi awal.

Melalui proses diskusi dari hasil pengamatan sebuah tayangan video berdurasi 17 menit, video tersebut menampilkan adanya seorang pimpinan yang mengajak dua guru dari kelas 4 dan kelas 6 untuk mendiskusikan capaian murid dikelasnya masing-masing, dan apa tantangan serta hambatan yang dihadapi. Terlihat pula, bahwa ide solusi yang dilakukan oleh guru satu, bisa juga menjadi solusi bagi guru lainnya. Inilah salah satu keuntungan sharing pengalaman dan bertukar ide antar sesama guru.
Dari video yang ditampilkan, dapat diambil insight bahwa alur diskusi dalam komunitas belajar dapat disingkat dengan START. Dimulai dari adanya penyampaian Situasi, bagaimana Tantangan yang dihadapi di dalam kelas, seperti apa Aksi guru dalam menyikapi tantangan tersebut, dilanjutkan dengan Refleksi guru terhadap apa yang sudah dilakukan, dan diakhiri dengan Tindak Lanjut. 
Kelompok 2
(Rolla; Anang; Nursiah; Eka; Meylan; Rini)

Dari kelompok lain juga menemukan insight yang berbeda, bahwa dalam suatu alur diskusi kombel, disitu muncullah siklus inquiry, dan bagaimana keterampilan coaching dengan alur tirta yang diterapkan. Sehingga pada akhirnya, suatu komunitas belajar hanya fokus pada murid, murid, dan murid, bukan yang lain.

Sesi 2 - Membangun Tujuan Fundamental & Target dalam Komunitas Belajar

Setelah Ishoma siang, kegiatan upgrading Penggerak Komunitas belajar dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai membangun tujuan fundamental, misi, nilai dan target dalam Komunitas Belajar. Pada jam rawan semacam ini, sesi 2 hari kedua dipandu oleh Bapak Rizqie Irfan sebagai co. Fasilitator mendampingi Ibu Evionora. Diawali dengan ice breaking tangan atas-bawah bum, peserta diajak untuk fokus dan berkonsentrasi. 

Pada materi kali ini, lebih banyak membahas mengenai adanya tim kecil dalam suatu komunitas yang nantinya akan menjadi motor penggerak dari sebuah komunitas. Tim kecil ini merupakan unsur kedua dalam membentuk suatu komunitas. Perlu diketahui bahwa untuk membentuk sebuah komunitas, diperlukan beberapa unsur, antara lain:
1. Penggerak
2. Tim kecil/Tim inti
3. Komitmen bersama
4. Menetapkan tujuan dan nilai bersama
5. Menyesuaikan kondisi yang ada

Dalam hal ini, peran tim kecil sangat tergantung pada dukungan dari pimpinan. Proses untuk memulai perubahan, tim kecil memberikan contoh, mengajak san sebagai fasilitator komunitas. Jika diperlukan, tim kecil ini juga bisa dibentuk oleh pimpinan, dengan menunjuk personel-personel yang dianggap mampu untuk menggerakkan rekan kerja yang lain.


Sementara itu, langkah selanjutnya adalah merefleksikan visi dari satuan pendidikan. Visi sekolah perlu direfleksikan untuk menjadi arah bersama yang dituju oleh semua pemangku kepentingan agar seluruh warga sekolah merasa memiliki visi ini dan tanggung jawab untuk mewujudkannya. Visi harus mengacu pada hasil belajar murid yang diinginkan. Refleksi bertujuan untuk memahami murid dari berbagai aspek, seperti kompetensi, tantangan yang dihadapi, dan profil murid yang ingin dicapai. Proses refleksi mengajak Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) kembali menyadari bahwa setiap pengembangan diri yang dilakukan selalu bertujuan untuk memaksimalkan capaian belajar murid. Data yang dibutuhkan untuk membantu proses refleksi, antara lain, laporan hasil belajar murid, rapor pendidikan, dan hasil dialog dengan murid dan atau orang tua murid.

Langkah ketiga dalam membangun komunitas adalah membangun nilai dan komitmen bersama. Pada saat memfasilitasi pembangunan nilai, kepala sekolah perlu memastikan seluruh PTK yang terlibat dalam komunitas belajar dalam sekolah merasa aman dan nyaman dalam proses belajar, berkolaborasi, dan berkontribusi. Nilai yang dibangun bersama akan lebih mudah dijaga komitmennya. Nilai tersebut menjadi acuan berperilaku bagi semua pada proses belajar dalam komunitas belajar.
Delapan tips Mempersiapkan Komunitas belajar.

Sesi 3 - Tahap Pengembangan Kelompok & Manajemen Konflik

Hari kedua yang padat, tidak menyurutkan semangat peserta upgrading penggerak komunitas belajar. Materi sesi 3 kali ini, peserta dibagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas A dan kelas B. Kelas A menempati ruangan 1-2 dan kelas B menempati ruang 3-4. Pada pembagian kelas ini, Bu Rien'z tergabung dalam kelas B, yang dipandu oleh Ibu Faidah, atau Ibu Fai sebagai narasumber dan Mas Dimas Adi Nugraha sebagai co Fasilitator yang memimpin jalannya ice breaking sore ini. Dengan bernyanyi di sini senang, disana senang, lagi-lagi akhir dari aktivitas ini adalah membagi kelas ke dalam dua kelompok.

Sore ini, kedua kelompok bermain peran, dengan kelompok satu memerankan suku wowo, dengan karakter lembut, dan tidak mau disentuh. Sementara tim yang lain memerankan suku Wiwi yang keras, dan suka menyentuh lawannya. Ada satu aktivitas dari kedua suku, yaitu saling melakukan jual-beli. Dengan perbedaan karakter kedua suku, berhasilkah proses jual-beli tersebut?

Dalam suatu komunitas, pengembangan kelompok melalui lima tahapan, yaitu Forming, Storming, Norming, Performing dan Adjourning. Tahap Forming terjadi pada saat awal-pembentukan kelompok. Pada fase ini, individu sedang mencoba untuk mengenal satu sama lain. Ada kecenderungan untuk menghindari konflik dan mencari persetujuan. 

Tahap kedua yaitu Storming, dimana pada tahap ini individu mulai merasa nyaman dan berani mengekspresikan opini mereka. Dalam hal ini, tentu saja masing-masing individu bisa memiliki opini yang berbeda. Disinilah, konflik dalam komunitas dimulai. Fase ini merupakan fase tersulit yang dilalui dalam sebuah pengembangan kelompok.

Fase ketiga adalah Norming. Fase ini terjadi ketika anggota komunitas sudah mulai memikirkan cara penyelesaian konflik. Mereka mulai mengembangkan hubungan yang lebih baik. Untuk dapat masuk ke fase norming, seorang penggerak komunitas belajar sangat perlu memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk manajemen konflik. Dalam manajemen konflik, bisa menggunakan pisau analisis Conflict tree seperti pada gambar di bawah ini.

Seorang penggerak Komunitas belajar harus mampu menganalisis latar belakang konflik yang terjadi di komunitasnya

Managing conclict adalah kompetensi yang dapat membuat seseorang menghadapi konflik dan pertentangan dengan orang lain secara efektif Hal ini dilakukan dengan menggunakan gaya dan metode interpersonal yang tepat untuk mengurangi ketegangan atau konflik antara dua orang atau lebih. Sehingga pada khirnya akan ditemukan penyelesaian terbaik.

Tahap selanjutnya adalah Performing, dimana kelompok benar-benar terbentuk dan mulai bekerja secara efektif. Pada fase ini, anggota kelompok telah memiliki hubungan yang baik satu sama lain, memahami tujuan kelompok, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. Kelompok pada fase performing cenderung menghasilkan hasil yang signifikan dan berkualitas.

Dan tahapan terakhir adalah Adjourning. Fase adjourning terjadi ketika kelompok telah menyelesaikan tugas yang diberikan dan siap untuk membubarkan diri. Pada fase ini, anggota kelompok mungkin merasa sedih atau kehilangan karena harus berpisah dari rekan-rekan yang telah lama dikenal. Fase adjourning juga dapat berarti bahwa kelompok akan bubar secara permanen, atau bisa juga berarti bahwa kelompok akan terus berlanjut dengan tugas-tugas atau tujuan yang baru.

Aktivitas hari kedua akhirnya selesai. Kami pun segera kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat, mempersiapkan diri untuk mengikuti aktivitas selanjutnya esok pagi.



Upgrading Penggerak Komunitas (KOMBEL) #Part 1

Kota Solo, Kami Datang

Selasa, 4 Juli 2023 sejumlah 66 Duta Teknologi dari 34 Provinsi di Indonesia kembali reunian secara luring. Kali ini lokasinya di Jawa Tengah, tepatnya kota Surakarta. Luar biasa sangat senang sekali, bisa berkesempatan berjumpa kembali dengan rekan-rekan DTK 2021 dan 2022 setelah 3 bulan berpisah, sejak perjumpaan terakhir kami di Jakarta pertengahan Maret lalu.

Kali ini, kami dipertemukan dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Komunitas Penggerak yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (Dirjen Dikmensus). Bertempat di Grand H.A.P Hotel Jalan Slamet Riyadi, Laweyan Surakarta, kegiatan ini berlangsung selama empat hari, mulai hari Selasa, 4 Juli hingga Jum'at, 7 Juli 2023.

Acara Pembukaan

Diawali dengan ceremonial pembukaan pada pukul 16.00-17.00 WIB, panitia kegiatan memfasilitasi ballroom yang luas dan nyaman di lantai 9 hotel ini. Berturut-turut menyampaikan sambutan, Bapak Saiful Baru, S.Kom., M.Eng., selaku Koordinator Pokja Transformasi Pembelajaran Direktorat Guru Dikmen dan Diksus. Dilanjutkan Subkoordinator Pokja Transformasi Pembelajaran Direktorat Guru Dikmen dan Diksus, bapak Uji Hartono, S.S., sekaligus membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas Komunitas Penggerak. Cukup spesial juga, dengan hadirnya Direktur Guru Dikmen dan Diksus, Bapak Putra Asga Elevri, S.Si., M.Si. ditengah kesibukan beliau dalam perjalanan menuju Papua, beliau masih menyempatkan diri untuk menyampaikan sambutan dan berinteraksi dengan peserta yang luring di Solo melalui zoom.

Dalam kesempatan ini, Bapak Asga memberikan kesempatan kepada empat perwakilan peserta untuk menceritakan pengalaman selama menjadi penggerak komunitas. Apa tantangan dan hambatan yang dihadapi, hingga bagaimana menemukan solusinya. Dengan diskusi tersebut, tidak terasa kegiatan selama 60 menit terlaksana dengan begitu cepat.

Sesi 1 - Inspirasi Merdeka Belajar

Setelah peserta istirahat, sholat dan makan malam, kami kembali berkumpul di atrium Wijaya Kusuma lantai 9 untuk mengikuti agenda sesi 1, yaitu Inspirasi Merdeka Belajar. Dalam kesempatan ini menghadirkan narasumber yang sangat luar biasa, yaitu Founder Sanggar Anak Alam (Salam) Yogyakarta, Ibu Sri Wahyaningsih atau akrab dipanggil bu Wahya. Salam Yogyakarta didirikan pada 20 Juni 2020 oleh ibu Wahya bersama suami, bapak Toto Rahardjo di kapanewon Kasihan Bantul. 

Mengusung prinsip dasar Jaga Diri, Jaga Teman, Jaga Lingkungan dan empat pilar pendidikan meliputi pangan, kesehatan, lingkungan hidup dan sosial budaya. Menjawab bagaimana inspirasi Sanggar Anak Alam didirikan, beliau menyampaikan bahwa konsepnya berawal dari kenyataan, dimana kita hidup di tanah yang gemah ripah loh jinawi, dan mengapa pendidikan di Indonesia selalu diseragamkan? Sementara lingkungan kita sangat beragam dari Sabang sampai Merauke. Sehingga pada akhirnya pendidikan justru membuat anak tidak mengenal daerah sendiri.

Dengan konsep sekolah tanpa mata pelajaran, Sanggar Anak Alam memberikan pengajaran dasar calistung, dan mata pelajaran lain secara terintegrasi. Jadi, tidak semata-mata belajar matematika, bahasa, sejarah, budaya dll melalui hasil riset yang dilakukan oleh murid. Pelibatan orang tua dilakukan dengan usulan sumber belajar dis ekitar lingkungan tempat tinggal, menjadi pilihan sumber riset yang dilakukan oleh murid. Pada saat murid melakukan riset, meraka belajar langsung dari masalah-masalah yang dihadapi.

Mengenai bagaimana capaian belajar bisa tercapai, Sanggar Anak Alam menggunakan tiga pertanyaan mampu apa? Terampil apa? Menentukan Siklus apa? Sehingga muncullah daur belajar, yaitu merencanakan, melakukan, ungkap data, analisis, dan penyimpulan. Pada akhir tahun, murid Salam Yogyakarta melakukan gelar karya sebagai bukti pencapaian belajar murid, yang dapat disaksikan oleh orang tua, dan masyarakat secara terbuka.

Sesi inspirasi Merdeka kali ini sangat menarik dan menumbuhkan semangat bagi para peserta upgrading penggerak komunitas. Tidak terasa, waktu kegiatan melebihi schedule yang ditetapkan pada panduan. Meski demikian, semua peserta masih semangat dan antusias mengikuti sesi hingga pukul 21.30 WIB. 


Senin, 05 Juni 2023

Pengumuman Seleksi Tahap 2 CGP A-9

 Ini dia Peserta CGP A-9 yang Lolos Seleksi Tahap 2

Akhir Mei yang cerah, secerah senyum para Calon Guru Penggerak Angkatan 9 yang saat ini sedang menerima Surat Pengumuman Kelulusan seleksi tahap 2 CGP A-9. Binar bahagia dan perasaan lega terpancar dari wajah-wajah rekan sejawat yang namanya tercantum dalam lampiran Surat Dirjen GTK nomor 1608/B3/GT.00.08/2023. Beberapa informasi terkait pengumuman seleksi tahap 2 CGP A-9 sebagai berikut:

  1. Terdapat sejumlah 33.729 orang telah mengikuti seleksi tahap 2 pada tanggal 24 Maret s.d. 13 Mei 2023, dan sejumlah 19.939 orang dinyatakan lulus seleksi tahap
  2. Daftar CGP yang dinyatakan lulus disajikan dalam lampiran. 2. Dari 19.939 orang yang dinyatakan lulus seleksi tahap 2, untuk Pelaksanaan pendidikannya akan didistribusikan pada Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 9 atau pada angkatan berikutnya dengan mempertimbangkan ketersediaan Pengajar Praktik dan kuota sasaran masing-masing kabupaten/kota dimaksud.
  3. Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 rencananya akan dilaksanakan mulai bulan Agustus 2023, dan angkatan berikutnya akan diinformasikan kemudian.
  4. Keikutsertaan CGP pada PGP angkatan 9, atau angkatan berikutnya akan disampaikan oleh penyelenggara PGP (BBGP/BGP) wilayahnya, melalui surat undangan pemanggilan mengikuti PGP.
  5. Informasi lebih lanjut tentang PGP akan disampaikan kemudian melalui aplikasi SIM PKB masing-masing calon guru penggerak atau pada laman, https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/
Sangat bersyukur, lagi-lagi dua guru dari SMKN 1 Pleret lolos seleksi tahap 2 CGP A-9 ini. Beliau adalah Ibu Retno Christyo Ekowati, dan Bapak Hardiyanto. Berdua telah melewati tantangan seleksi simulasi mengajar dan wawancara dengan sangat baik, dan beliau memang layak untuk mengikuti pendidikan guru penggerak tahun ini.
Dengan demikian, jumlah Calon Guru Penggerak dari SMK Negeri 1 Pleret berjumlah 6 orang. Empat diantaranya adalah CGP angkatan 8, dan dua orang dari angkatan 9. Harapannya, para CGP dari SMKN 1 Pleret nantinya akan membawa kemajuan dan perubahan bagi pendidikan di Indonesia, dan di SMK Pleret khususnya.
Semangat Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan...

Berikut dokumen Surat Pengumuman Kelulusan Seleksi Tahap 2 CGP Angkatan 9 Dari Daerah Istimewa Yogyakarta

Sabtu, 20 Mei 2023

Sosialisasi Keamanan Siber dan Bug Bounty 2023

 Jadilah Bug Hunter Tahun 2023, Ikuti Bug Bounty Kemendikbudristek 2023

Tahun 2022 lalu, Kemendikbudristek telah berhasil menyelenggarakan Bug Bounty dengan 228 peserta dan 5 pemenang. Kali ini, Kemendikbudristek kembali mengajak para Bug Hunters untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan Bug Bounty 2023. Melalui kegiatan ini, para Bug Hunters diharapkan dapat mencari bugs (celah keamanan) pada aplikasi/sistem yang dimiliki unit kerja di Lingkungan Kemendikbudristek.

Event Bug Bounty 2023 ini diperuntukkan bagi kalangan insan pendidikan, yaitu guru, dosen, siswa dan mahasiswa. Tahun 2023 ini, Bug Bounty mengambil tema "Action for Prevention". Penetapan tema ini dikarenakan bahwa upaya pencegahan akan lebih baik daripada proses ketika serangan siber pada suatu aplikasi telah terjadi. Pelaksana kegiatan dan penanggungjawab pengelolaan SPBE, dalam hal ini Pusdatin (Pusat Data Teknologi dan Informasi) Kemendikbudristek ingin mengajak unit kerja di lingkungan Kemendikbudristek yang memiliki sistem atau aplikasi agar diuji layanan digitalnya kepada para Bug Hunters.

Pendaftaran Bug Bounty 2023 dibuka mulai tanggal 5 - 31 Mei 2023. Mengawali kegiatan Bug Bounty 2023 ini, telah diselenggarakan sosialisasi secara online yang diselenggarakan pada tanggal 9 Mei 2023 lalu. Rekaman sosialisasi Bug Bounty 2023 dapat disimak kembali melalui Educisrt Kemendikbudristek

Upaya untuk memberikan informasi yang lebih mendalam, Pusdatin Kemendikbudristek juga mengadakan sosialisasi di 10 Provinsi, salah satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada sosialisasi ini, bekerjasama dengan Balai Tekkomdik Dikpora DIY dilaksanakan pada hari Jumat, 19 Mei 2023. 

Dalam sambutannya, Kepala Balai Tekkomdik DIY, Rudi Prakanto, S.Pd., M.Eng mengatakan bahwa keberadaan Bug Hunters disini justru akan membantu pemilik aplikasi dalam mencari celah kelemahan sistem keamanan mereka dan mencegah pembobolan sistem yang dilakukan oleh Haters yang tidak bertanggungjawab. Dengan filosofi "AKIK" (Adaptif, Kolaboratif, Inovatif, dan Komunikatif), beliau berharap calon-calon Bug Hunters dari siswa dan mahasiswa DIY bisa meraih kejuaraan dalam kompetisi ini.

Skema pelaksanaan Bug Bounty Kemendikbudristek 2023 masih menggunakan kerangka kerja standar keamanan siber OWASP (Open Web Application Security Project) TOP 10 2021. Namun di tahun ini ada sedikit mengalami perubahan pada aspek tertentu, namun kualitas tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Pada tahun ini panitia pelaksana menggunakan metode top-down sekaligus grassroots. Metode top-down ada pada aspek dukungan kebijakan level manajemen, sedangkan metode grassroots diterapkan pada pelaksana pencarian bugs yakni masyarakat pendidikan khususnya pendidik (guru dan dosen) dan peserta didik (siswa pendidikan menengah dan mahasiswa).


Untuk mengikuti ajang harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan panitia seperti :
  1. Warga Negara Indonesia
  2. Berdomisili di Wilayah Geografis Republik Indonesia
  3. Bersifat Individu tidak mewakili Badan/ Insitusi/ Lembaga/ Organisasi/ Kelompok manapun
  4. Merupakan Siswa/ Guru/ Mahasiswa/ Dosen aktif dan terdaftar didalam sistem DAPODIK atau PDDIKTI
  5. Bukan keluarga langsung pegawai Kemendikbudristek
  6. Bukan tim pengembang atau pengelola pada layanan/ sistem/ aplikasi target
  7. Berusia Min. 17 tahun (per tahun 2023)
  8. Pemenang Bug Bounty 2022 tidak diperkenankan mengikuti ajang Bug Bounty 2023
Pendaftaran yang telah dibuka pada tanggal 5 s/d 31 Mei 2023 ini dapat dilakukan secara daring melalui laman https://amanbersama.kemdikbud.go.id/. Peserta yang terdaftar akan diseleksi administrasi pada 27-28 Mei 2023 untuk kemudian mendapatkan akses ke dalam aplikasi pelaporan dan mulai mencari bugs di tanggal 29 Mei 2023 hingga 30 Juni 2023.


Jumat, 19 Mei 2023

Penetapan Peserta PGP A-8

Belum Ditetapkan sebagai Peserta PGP A-8? Jangan Khawatir!

Tepat sebelas hari setelah Surat Pengumuman Kelulusan Seleksi Tahap 2 CGP Angkatan 8, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi kembali mengeluarkan surat nomor 1226/B3/GT.00.08/2023, tertanggal 18 April 2023 perihal Penetapan Peserta Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8 Tahun 2023. Surat yang terdiri dari 348 halaman ini berisi tentang penetapan peserta CGP yang akan diikutkan dalam Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8 tahun 2023. Adapun peserta PGP angkatan 8 ini ditetapkan berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut:

  1. Jumlah peserta/calon guru penggerak yang siap menjalankan Pendidikan Guru Penggerak sejumlah 27.434 peserta yang terdiri dari: a) 5.263 peserta berasal dari CGP Angkatan 5, 6, dan Angkatan 7; b) 15 peserta berasal dari unsur asesor; dan c) 22.156 peserta dari rekrutmen PGP Angkatan 8. 
  2. Urutan pengkelasan dan penetapan peserta yang akan mengikuti PGP Angkatan 8 didasarkan pada: a. jumlah kuota nasional, provinsi, kabupaten/kota; b. calon guru penggerak yang parkir (belum ikut PGP) paling lama yang diprioritaskan (Angkatan 5, 6, 7) dan baru rekrutmen peserta Angkatan 8. Apabila berlebih CGP Angkatan 8 berlebih akan diploting pada PGP Angkatan selanjutnya. Tentu saja tetap mempertimbangkan ketersediaan Pengajar Praktik di daerah setempat. 
  3. Memperhatikan poin 1 dan 2 di atas, pada Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8, yang akan dibuka pada tanggal 10 Mei 2023, akan diselenggarakan sebanyak 11.386 peserta (belum termasuk peserta CGP rekognisi, yang masih proses validasi). Ploting masing-masing BBGP/BGP sebagaimana pada Lampiran 1, dan Daftar peserta disajikan pada lampiran 2. 
  4. Pelaksanaan Pendidikan Guru Penggerak akan berjalan 10 Mei s.d. 14 November 2023. Pembukaan PGP akan dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Mei 2023, pukul 11.00 – 12.00 WIB, dan dilanjukan kegiatan orientasi pelaksanaan PGP oleh BBGP/BGP masing-masing.

Terdapat dua lampiran dari surat tersebut, lampiran pertama berisi informasi jumlah kuota dan penyelenggara PGP di masing-masing provinsi. Adapun di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, penyelenggara Pendidikan Guru Penggerak diserahkan kepada Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DIY yang membawahi peserta CGP dari Provinsi DIY dan DKI Jakarta.
Sementara lampiran kedua berisi daftar nama peserta Pendidikan Guru Penggerak. Dari daftar tersebut, rekan-rekan CGP A-8 dari Kabupaten Bantul, khususnya dari SMKN 1 Pleret belum terdaftar. Hal ini sempat menjadi kekhawatiran sejumlah rekan peserta CGP dan sempat ramai dibahas di grup chat. 
Sesuai paparan bapak Kasiman (ketua Pokja PGP) pada saat coaching clinic beberapa bulan yang lalu, beliau menyatakan bahwa peserta CGP angkatan 8 ini bisa saja didistribusikan ke angkatan 9 atau selanjutnya.
Jadi, bagi rekan-rekan yang belum terdaftar pada lampiran penetapan PGP angkatan 8 ini, jangan khawatir... Rekan-rekan pasti akan terpanggil pada angkatan 9 atau berikutnya. Setidaknya, rekan-rekan sudah nyicil ayem, lolos seleksi tahap 2, sebagai tiket untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.
Tetap Semangat.. Salam dan Bahagia...

Berikut Surat Penetapan Peserta CGP Angkatan 8. Cari nama anda pada lampiran 2! Jika tidak ditemukan, mungkin anda akan didistribusikan pada angkatan 9 atau setelahnya.. Selamat membaca...


Selasa, 16 Mei 2023

Materi Pameran Karya Seni (KD 3.10.1)

Pameran Karya Seni


A. Pengertian Pameran Seni

Pameran adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap pelaku seni.

Kegiatan ini dapat menguji kemampuan seorang seniman sebagai media komunikasi bagi para pelaku seni untuk dapat memerhatikan atau menunjukkan hasil-hasil karya seninya kepada orang banyak sebagai apresiator

Pameran merupakan kegiatan untuk memperkenalkan atau menunjukan hasil karya seni rupa atau hasil produksi kepada masyarakat luas.
Pameran adalah cara untuk melakukan komunikasi antara pencipta karya dan penikmat karya seni rupa.
Pameran bersifat Statis/diam : Pameran lukisan, pameran patung, pameran bunga.

B. Tujuan Pameran

Secara umum, tujuan pameran adalah untuk keperluan edukatif, komunikatif, kompetitif, dan sosial.

Tujuan yang dapat dicapai melalui sebuah pameran karya seni rupa di lingkungan pendidikan meliputi hal – hal sebagi berikut :
a. Menumbuhkan rasa percaya diri untuk menampilkan karyanya di hadapan publik secara luas.
b. Membiasakan diri untuk bersikap sportif, dalam arti dituntut untuk bersikap jujur dan bertanggung jawab atas hasil kerja dan kemampuan kita sendiri.
c. Mengembangkan sikap apresiasi serta kreasi seni dikalangan para siswa.
d. Memperluas wawasan dan pengtahuan berorganisasi melalui pameran
e. Kita memiliki kesempan untuk memperkenalkan diri sebagai perupa atau perkriya ( Pencipta karya seni rupa dan seni kriya ).


C. Fungsi Pameran Seni

a. Sebagai media untuk berekpresi diri, berkomunikasi, pengembangan bakat, dan apresiasi.
b. Mengembangkan kepekaan terhadap alam sekitar dan menambah kehalusan budi pekerti.
c. Sebagai media ekspresi diri bagi pembuat karya seni.
d. Sebagai media pengembang bakat.Makin banyak kesempatan untuk pameran, makin banyak latihan untuk mengasah bakat seniman dan makin banyak yang dihasilkan.
e. Media komunikasi antara pencipta karya seni dengan penikmatnya. Seniman menyampaikan sesuatu ide dan pesan lewat karyanya dan kemudian di tangkap oleh penikmat seni yang melihat pameran.
f. Media apresiasi seni. Apresiasi merupakan kegiatan yang meliputi pengamatan, penghayatan, penilaian, dan penghargaan terhadap sesuatu.


D. Kedudukan Pameran Karya Seni

Pameran karya merupakan akhir dari sebuah proses berkarya agar karya – karya yang dibuat dapat di apresiasi oleh orang lain secara lebih luas. Selama beberapa pelajaran yang telah dilaksanakan, tentulah telah cukup karya yang dihasilkan, baik karya – karya seri rupa dua dimensi maupun karya seni rupa tiga dimensi, baik karya seni kriya maupun karya seni murni.

Meskipun bentuk bentuk karya nasih terbatas, mungkin saja ditemukan penumuan – penumuan menarik yang telah dilakukan oleh para siswa lainnya sehingga sepantasnya pameran karya ini dilakukan.

Pameran seni merupakan komunikasi estetis, yaitu wahana komunikasi antara pencipta ( kreator) dan khayalak sebagai apresiator. Pada kesempatan ini kita belajar komunikasi dengan cara khayalak pengunjung pameran melalui media seni rupa.

E. Jenis Pameran Seni

a. Pameran tunggal
yaitu pameran yang dilakukan oleh perorangan dan biasanya hanya menampilkan karya seni dari satu orang seniman.

b. Pameran kelompok
yaitu menyebut pameran yang dilakukan oleh sekelompok seniman.

c. Pameran restospeksi
yaitu pameran sejaran perjalanan seorang seniman dalam berkarya dan dilakukan oleh perorangan.
Pameran restospeksi dapat berisi karya seni lukis, seni patung, kramik, grafis, atau karya seni lainnya atas nama perorangan.

d. Pameran desain
yaitu pameran desain atau pameran produk kerajinan seperti arsitektur, pameran hasil riset produk, pameran kriya, pameran furnitur, pameran produk elektonik, pameran otomotif, pameran perhiasan, pameran produk pelengkap rumah sakit, dan sebagainya

e. Pameran Homogen
Adalah pameran yang menyajikan 1 macam/jenis karya seni saja

f. Pameran Haterogen
Adalah pameran yang menyajikan berbagai macam jenis dan bentuk karya seni, baik 2 dimensi maupun 3 dimensi

g. Pameran Tetap/Permanen
adalah Pameran yang waktu dan tempat penyelenggaraannya serta koleksi karya yang dipamerkan tidak berubah/menetap, sebagai usaha seniman untuk menggelar karyanya. contohnya adalah galery seniman

h. Pameran Temporer
adalah pameran yang disilenggarakan sementara, untuk merayakan atau memperingati sesuatu. contohnya pameran seni dalam rangka hari pendidikan


F. Tahapan Merencanakan Pameran

1.Menentukan Tujuan

Langkah awal yang harus di perhatikan dalam menyusun program pameran adalah menetapkan dulu tujuan pameran tersebut. Penyelenggaraan pameran dapat saja bertujuan untuk menggalang dana yang bersifat komersial, social atau kemanusiaan.

2.Menentukan Tema Pameran

Tema pameran ditentukan setelah tujuan pameran di rumuskan. Penentuan tema berfungsi untuk memperjelas tujuan yang akan dicapai, dengan adanya tema akan memperjelas misi pameran yang akan dilaksanakan. Setelah rumusan pameran dan tema telah ditetapkan, langkah berikutnya adalah menyusun kepanitian pameran.

3.Menetapkan Kepanitian

Susunan panitia dalam suatu pameran selengkapnya sebenarnya dapat bervariasi, tetapi yang penting staf panitia inti yang akan memperlancar jalannya pameran

4.Menetapkan waktu

Pada lingkungan pendidikan, waktu pelaksanaan pameran karya siswa akan berkaitan langsung dengan rangkaian proses pembelajaran. Oleh karena itu, penetapan pameran karya siswa ini akan di tentukan oleh pihak sekolah melalui guru mata pelajaran.

5.Menetapkan tempat pameran

Tempat pameran yang di pilih hendaknya merupakan tempat yang srategis. Tempat tersebut harus mudah dilalui pengunjung, memilikki sirkulasi udara yang cukup baik, seta sedapat mungkin mendapat keprcayaan yang cukup ( sebaiknya cayaha matahari ). Untuk ini kita dapat menggunakan aula sekolah atau ruang kelas yang di tata sedemikian rupa.

6.Menyusun Agenda Kegiatan

Penyusunan agenda kegiatan dimaksudkan untuk memberikan kejelasan waktu pelaksanaan kepada semua pihak yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan di susun dalam table dengan mencantukan komponen jenis kegiatan dan waktu ( Biasanya dalam bulan, minggu, dan tanggal ).

F. Tahapan Merencanakan Pameran

1.Menentukan Tujuan

Langkah awal yang harus di perhatikan dalam menyusun program pameran adalah menetapkan dulu tujuan pameran tersebut. Penyelenggaraan pameran dapat saja bertujuan untuk menggalang dana yang bersifat komersial, social atau kemanusiaan.

2.Menentukan Tema Pameran

Tema pameran ditentukan setelah tujuan pameran di rumuskan. Penentuan tema berfungsi untuk memperjelas tujuan yang akan dicapai, dengan adanya tema akan memperjelas misi pameran yang akan dilaksanakan. Setelah rumusan pameran dan tema telah ditetapkan, langkah berikutnya adalah menyusun kepanitian pameran.

3.Menetapkan Kepanitian

Susunan panitia dalam suatu pameran selengkapnya sebenarnya dapat bervariasi, tetapi yang penting staf panitia inti yang akan memperlancar jalannya pameran

4.Menetapkan waktu

Pada lingkungan pendidikan, waktu pelaksanaan pameran karya siswa akan berkaitan langsung dengan rangkaian proses pembelajaran. Oleh karena itu, penetapan pameran karya siswa ini akan di tentukan oleh pihak sekolah melalui guru mata pelajaran.

5.Menetapkan tempat pameran

Tempat pameran yang di pilih hendaknya merupakan tempat yang srategis. Tempat tersebut harus mudah dilalui pengunjung, memilikki sirkulasi udara yang cukup baik, seta sedapat mungkin mendapat keprcayaan yang cukup ( sebaiknya cayaha matahari ). Untuk ini kita dapat menggunakan aula sekolah atau ruang kelas yang di tata sedemikian rupa.

6.Menyusun Agenda Kegiatan

Penyusunan agenda kegiatan dimaksudkan untuk memberikan kejelasan waktu pelaksanaan kepada semua pihak yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan di susun dalam table dengan mencantukan komponen jenis kegiatan dan waktu ( Biasanya dalam bulan, minggu, dan tanggal ).

G. Kepanitiaan Pameran

a. Ketua panitia, merupakan koordinator kegiatan, yang bertanggung jawab atas segala hal yang menyangkut kelancaran pameran.
b. Sekretaris, bertugas membantu ketua dalam masalah administrasi
c. Bendahara, mengatur keuangan pameran, mencatat pemasukan dan pengeluaran uang.
d. Seksi – seksi yang terdiri atas:
1. Seksi publikasi membertahu pada khalayak umum dalam bentuk poster, spanduk atau surat pemberitahuan kepada orang tua siswa.
2. Seksi pelengkapan mengusahakan peralatan yang diperlukan.
3. Seksi dekorasi mengatur ruangan,tata letak hasil karya yang di pamerkan.
4. Seksi konsumsi mengatur penyedian konsumsi bagi para petugas pameran selama berlangsungnya kegiatan.
5. Seksi P3K menyiapkan obat – obatan dan sarana kesehatan lainnya selama pameran.
6. Seksi dokumentasi membuat foto – foto ( Mengabdikan ) peristiwa pameran, membuat cacatan penting untuk di simpan sebagai arsip sekolah.
7. Seksi keamanan menjaga ketertiban waktu pameran,menjaga dan mengamankan hasil karya.


H. Perlengkapan Pameran

a. Ruang pameran

Ruangan yang dapat digunakan dalam kegiatan pameran seni rupa di sekolah bias menggunakan aula atu ruangan kelas. Penataan ruang dapat dilakukan dengan menggunakan meja, panel, kursi.

b. Meja

Meja dapat digunakan untuk meja penerima tamu dan dapat juga pula digunakan sebagai dasar penyimpanan tiga karya domensial seperti patung atau barang kerajinan lainnya.

c. Buku Tamu

Bukti tamu ( berisi: no,nama,alamat,/asal kelas/asal sekolah, dan tanda tangan).dapat digunakan untuk mengetahui berapa orang yang mengunjungi pameran.

d. Buku Kesan dan Pesan

Buku kesan dan pesan ( berisi : tanggal, tanggapan pribadi pengunjung, identitas seperlunya ) berguna sebagai masukan terhadap penyelenggaraan pameran.

e. Panel

Berfungsi menempelkan karya seni dua dimensi seperti: lukisan, gambar, dan sebaginya. Panel juga dapat digunakan sebagai penyekat ruangan.

f. Poster atau Brosur

Media ini digunakan untuk menginfomasikan kegiatan pameran yang akan dilaksanakan. Dengan demikian sebelum pelaksanaan pameran dilakukan, poster dan brosur sudah digunakan sebagai media informasi.

g. Katalog

Berisi identitas seniman dan karya serta koratorial penyelenggaraan pameran, berfungsi sebagi penjelasan mengenai hal ikhwal seniman dan karya seni yang dipamerkannya.

h. Folder

Berisi judul lukisan dan harga lukisan jika dijual membantu guide untuk menjelaskan kepada pengunjung pameran.

i. Lampu Penerangan

Lampu ini digunakan untuk memperjelas karya yang dipamerkan. Lampu ini dipasang di setiap papan pamer ( Panel ) atau plafon. Pemasangan lampu dan pemilihan jenis lampu untuk memperjelas karya sehingga lampu dan penetapannya harus diatur dan dipili sedimikian rupa agar tidak menyilaukan.

j. Sound System

Sound system digunakan dalam acar pembukaan, dan untuk diperdegarkan music insrumentalia berirama lembut selama pameran berlangsung yang berfungsi untuk mendukung suasana pameran sehingga pengunjung merasa lebih nyaman ketika mengapresiasi kaya yang dipamerkan.

Minggu, 09 April 2023

Pengumuman Seleksi Tahap 2 CGP A-8

 Selamat untuk peserta CGP A-8 yang Lolos Tahap 2

Akhir pekan pertama di bulan April ini kembali menggerakkan semangat para pemburu berita pengumuman CGP Angkatan 8. Setelah di rilis Surat Pengumuman Seleksi Tahap 2 CGP A-8 melalui web Guru Penggerak, kami pun bergegas memburu perita kelulusan kami. Ada rasa bahagia, ketika nama ini tercantum di nomor 20 daftar peserta CGP A-8 yang lolos seleksi tahap 2. Namun, setelah mencermati hingga halaman terakhir, kucari nama rekan seperjuangan dari SMK Negeri 1 Pleret, ternyata ada satu nama yang ditak ditemukan. 

Secara ringkas, isi dari surat nomor 1045/B3/GT.00.08/2023 tentang Pengumuman Kelulusan Hasil Seleksi Tahap 2 Calon Guru Penggerak Angkatan 8 sebagai berikut:

  1. Terdapat sejumlah 33.559 orang telah mengikuti seleksi tahap 2 pada tanggal 11 Januari s.d. 3 Maret 2023, dan sejumlah 22.156 orang dinyatakan lulus seleksi tahap 2. 
  2. Dari 22.156 orang yang dinyatakan lulus seleksi tahap 2, untuk pelaksanaan pendidikannya akan didistribusikan pada PGP angkatan 8, atau PGP angkatan berikutnya dengan mempertimbangkan ketersediaan Pengajar Praktik dan kuota sasaran masing-masing kabupaten/kota dimaksud. 
  3. Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8 akan dilaksanakan mulai bulan Mei 2023, dan angkatan berikutnya akan diinformasikan kemudian. 
  4. Keikutsertaan CGP pada PGP angkatan 8, dan angkatan berikutnya akan disampaikan oleh penyelenggara PGP (BBGP/BGP) wilayahnya, melalui surat undangan pemanggilan mengikuti PGP. 
  5. Sebelum mengikuti pendidikan CGP wajib melakukan hal-hal sebagai berikut: a). Melakukan konfirmasi keikutsertaan secara daring melalui SIMPKB; b). Mengunduh, mencetak, mengisi dan menandatangani (di atas materai 10.000) dokumen Pakta Integritas; c). Mengunggah Pakta Integritas yang sudah ditanda tangani melalui SIMPKB; d). Membawa dokumen Pakta Integritas yang asli dan diserahkan kepada panitia Lokakarya pertama Pendidikan Guru Penggerak. 
  6. Pelaksanaan PGP selanjutnya akan dikoordinasikan oleh BBGP/BGP wilayahnya sebagai penyelenggara PGP. 
  7. Informasi lebih lanjut tentang PGP akan disampaikan kemudian melalui aplikasi SIM PKB masing-masing calon guru penggerak atau pada laman, https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak
Empat nama guru SMK Negeri 1 Pleret yang tercantum di lampiran surat nomor 1045/B3/GT.00.08/2023 yang menyatakan bahwa keempat nama tersebut berkah untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak, setelah melawati seleksi ketas baik di tahap 1 maupun tahap 2. Ramai chat grup CGP A-8 SMK Pleret membahas perihal ini. Bagaimana tidak? Pioner kami, yang sangat berjasa membantu kami sejak proses seleksi simulai mengajar hingga wawancara begitu maksimal, malah tidak terdaftar di pengumuman tersebut. Namun semua ini perlu kita ambil hikmahnya, pasti ada rencana indah dibalik kejadian yang terjadi saat ini. Tetap semangat rekan-rekan pejuang PGP...! Semoga dilancarkan dan dimudahkan.

Dokumen Surat Pengumuman Kelulusan Seleksi Tahap 2 CGP Angkatan 8 Daerah Istimewa Yogyakarta, dapat dibaca di bawah ini:

Manajemen Pertunjukan Seni Tari

Manajemen Pertunjukan Seni Tari Materi Seni Tari Semester Genap 1. Pengertian Manajemen Pertunjukan Seni Tari Manajemen pertunjukan seni tar...