Rabu, 26 Oktober 2022

Materi Teori & Komposisi Warna (KD 3.4.2)

 Teori & Komposisi Warna dalam Seni Rupa

A. Teori Warna

Berdasarkan teori newton dalam bukunya “Optics”(1704) warna adalah unsur cahaya yang dipantulkan oleh sebuah benda. Kemudian diintrepetasikan oleh mata berdasarkan cahaya yang mengenai benda tersebut, benda tersebut juga mempengaruhi warna yang dihasilkan melalui pigmennya.

Selain itu warna juga adalah pengalaman psikologis manusia. Indera manusia mampu meresepsi warna yang terdapat pada cahaya tersebut. Sadjiman Ebdi Sanyoto (2005: 9) mendefinisikan warna secara fisik dan psikologis.

Warna secara fisik adalah sifat cahaya yang dipancarkan,
sedangkan secara psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan

Teori Brewster adalah teori yang menyederhanakan warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut, yaitu: warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Teori ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1831.
Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.

B. Pembagian Warna

1. Warna primer
Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning.

2. Warna sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.

3. Warna tersier
Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga. Warna coklat merupakan campuran dari ketiga warna merah, kuning dan biru.

4. Warna netral
Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju coklat sampai hitam.

C. Warna Panas dan Dingin


Warna panas dan dingin
Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah.
Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau. Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sementara warna dingin sebaliknya.
Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika warna-warna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.

D. Komposisi Warna

Perpaduan warna merupakan salah satu hal yang krusial pada seni dan desain. Memilih berbagai warna untuk dipadukan satu sama lain agar tampak menjadi harmonis tidaklah mudah

E. Komposisi Warna Monokromatik


Monochromatic adalah kombinasi dari berbagai warna yang diciptakan dengan shade dan tint yang berbeda. Misalnya merah tua, merah dan merah muda.

Warna Monokromatik adalah satu warna primer yang dicampur dengan warna hitam atau putih hingga menghasilkan gradasi warna tua maupun muda atau memiliki intensitas yang berbeda. contohnya merah campur putih menjadi merah muda, pink, hingga merah yang sangat muda. biru dicampur hitam, menjadi biru tua sampai biru paling tua yang ujungnya sampai ke warna hitam.

F. Komposisi Warna Komplementer


Perpaduan warna complementary/komplementari adalah kombinasi warna antara warna-warna yang saling bersebrangan/berhadapan letaknya dalam lingkaran warna/color wheel. Perpaduan warna komplementer akan tampak indah karena keduanya berbeda jauh, saling melengkapi. Complementary color scheme juga harmonis karena berdasarkan prinsip seni rupa dan desain: kontras.

G. Komposisi Warna Analog



Analogous adalah kombinasi dari dua warna yang berdekatan dalam lingkaran warna/color wheel. Pilih satu warna utama lalu ambil 1-2 warna yang berdempet pada warna tersebut. Kombinasi warna analogous masuk kedalam color harmony karena warna-warna yang dipilih masih mirip atau transisi dari warna utamanya; prinsip kesatuan.

2 komentar:

Manajemen Pertunjukan Seni Tari

Manajemen Pertunjukan Seni Tari Materi Seni Tari Semester Genap 1. Pengertian Manajemen Pertunjukan Seni Tari Manajemen pertunjukan seni tar...