SMK Negeri 1 Pleret

SMK Negeri 1 Pleret, berlokasi di Jalan Imogiri Timur, km.9 Dusun Jati, Desa Wonokromo, Kapanewon Pleret, Daerah Istimewa Yogyakarta
Terdapat 4 Kompetensi Keahlian, Yaitu:
1. Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL)
2. Teknik Jaringan Tenaga Listrik (TJTL)
3. Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
4. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM)

Kelas Seni Budaya Bersama Bu Rienz

Jika anda menempuh pendidikan di SMKN 1 Pleret, nanti akan berjumpa dengan Bu Rienz di kelas Seni Budaya.
Kelas Seni Budaya hanya ditempuh di kelas X saja, dengan jumlah jam tatap muka 3 JPL dalam sepekan.

Kegiatan SAGUGABLOG Lanjut 70

Ikatan Guru Indonesia (IGI) menyelenggarakan kegiatan yang sangat menarik, yaitu Sagusablog, atau SAtu GUru SAtu BLOG.
Kegiatan ini diawali dengan kelas sagusablog dasar, kemudian bagi peserta yang lulus, diperbolehkan untuk mengikuti kelas sagusablog lanjut.

Sabtu, 17 September 2022

Pemanfaatan Video Pembelajaran dengan PPT dan Kinemaster

PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI POWERPOINT DAN KINEMASTER UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA SMK NEGERI 1 PLERET PADA PEMBELAJARAN DARING SENI BUDAYA

Rini Sri Lestari, S.Pd.
SMK Negeri 1 Pleret

A. Pendahuluan

Pada masa darurat akibat pendemi Covid-19 yang tengah melanda seluruh dunia saat ini, tentu menimbulkan dampak yang sangat berpengaruh pada berbagai sektor, termasuk pendidikan. Dengan kondisi demikian, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menghimbau para pendidik untuk melaksanakan Kegiatan Pembelajaran dari Rumah, yang sering disebut BDR (Belajar Dari Rumah) secara daring. Pelaksanaan pembelajaran daring ini, menimbulkan beberapa permasalahan antara lain turunnya minat siswa dalam belajar, dikarenakan media penyampaian materi dari guru yang tidak tepat, sehingga siswa merasa kesulitan dalam menerima dan memahami materi pembelajaran. Pendidik hendaknya memanfaatkan perkembangan teknologi digital ini untuk mempermudah dalam penyampaian materi secara daring. 

Pemanfaatan teknologi digital salah satunya adalah digunakan untuk membuat media pembelajaran yang menarik dan inovatif. Media pembelajaran yang demikian, diharapkan dapat memecahkan permasalahan di kelas yang disebabkan oleh tidak tersampaikannya materi dengan baik. Salah satu bentuk media pembelajaran yang dimaksud, adalah media pembelajaran berbasis video. Menurut Ali (1992) berpendapat bahwa “Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapar memberikan rangsangan untuk belajar”. Menurut Miarso (2009) berpendapat bahwa “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar”.

Saat ini, banyak aplikasi yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik dalam membuat video pembelajaran. Salah satunya adalah aplikasi Powerpoint yang telah familiar digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi secara presentasi atau tatap muka. Selain aplikasi powerpoint, pendidik juga dapat menggunakan aplikasi Kinemaster untuk menyempurnakan video pembelajaran yang dibuat. Dengan demikian, diharapkan proses pembelajaran daring menjadi lebih efektif dan menyenangkan.

B. Kajian Teori

Media Pembelajaran
Menurut Arif S. Sadirman (2011) berpendapat bahwa “Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti Film, buku, dan kaset. Pengaturan media pembelajaran harus sedemikiaan rupa sehinggga mendukung suasana belajar mengajar.

Jenis media pembelajaran menurut Herry (2007:6.31) menyatakan:“Ada tiga jenis media pembelajaran yang dapat dikembangkan dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran oleh guru di sekolah, yaitu:
  1. Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (projekted visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan (nonprojekted visual).
  2. Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar dan jenisnya. 
  3. Media audio visual merupakan kombinasi dari media audio dan media audio visual atau media pandang dengar”.
Microsoft Powerpoint

Pada tahun 1987, Powerpoint versi 1.0 dirilis dan komputer pendukungnya adalah Apple Macintosh. Powerpoint kala itu masih menggunakan warna hitam-putih yang mampu membuat halaman teks dan grafik untuk transparansi overheadprojector (OHP). Setahun kemudian, versi baru Powerpoint muncul dengan dukungan warna, setelah Machintosh muncul ke pasaran. (Aqila Smart, 2012: 65)

Setelah terjadi pembaruan versi Microsoft Powerpoint 2007 yang dirilis pad November 2006, Microsoft Powerpoint dapat dirubah menjadi format data XML dengan ekstensi. (Aqila Smart, 2012: 66). Versi terbaru Microsoft Powerpoint 2010 sampai 2019 memiliki fitur yang bisa merubah tampilan Microsoft Powerpoint menjadi video dengan format MP4. Dengan demikian, cukup dengan aplikasi Microsoft Powerpoint, guru sudah dapat membuat video pembelajaran interaktif dan menarik

Kinemaster

Kinemaster merupakan aplikasi mobile yang secara khusus dirancang untuk membantu pengguna Android dan Ios dalam memodifikasi video, dari video biasa menjadi video yang lebih menarik. Aplikasi ini memudahkan pengguna melakukan editing video dengan semua tools yang sudah disediakan di menu tampilan. Dengan hanya beberapa sentuhan, pemaduan tema, animasi, dan efek dapat menghasilkan sebuah karya imajinasi layaknya seorang editor video profesional. Untuk bisa menjalankan aplikasi ini, smartphone haruslah bersistem operasi Android dengan versi 4.1 (Jelly Bean) ke atas. Format file yang didukung untuk video yaitu mp4, 3gp, dan mov. Kemudian untuk audio, format yang didukung antaranya mp3, m4a, dan aac


Minat Belajar

Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan (Slameto, 2003). Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas dan memperhatikan itu secara konsisten dengan rasa senang. Minat merupakan moment-moment dari kecenderungan jiwa yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang dianggap paling efektif (perasaan, emosional) yang didalamnya terdapat elemen-elemen efektif (emosi) yang kuat. Minat juga berkaitan dengan kepribadian. Jadi pada minat terdapat unsur-unsur pengenalan (kognitif), emosi (afektif), dan kemampuan (konatif) untuk mencapai suatu objek, seseorang suatu soal atau suatu situasi yang bersangkutan dengan diri pribadi.

C. Pembahasan
Kondisi Awal
Kondisi awal proses pembelajaran seni budaya sebelum diterapkan media video Pembelajaran sebagai berikut:
  1. Materi pembelajaran yang disampaikan berupa teks yang banyak, membuat siswa malah untuk membaca, apalagi membaca teks tersebut menggunakan HP/android.
  2. Siswa mengeluh tidak paham dengan materi yang disampaikan secara tertulis (teks).
  3. Siswa kurang berminat dan tidak antusias dalam proses belajar daring, karena media penyampaian materi sangat membosankan.
  4. Hasil penilaian kurang maksimal, dan rendahnya pencapaian nilai evaluasi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya persentasi nilai siswa yang masih di bawah KKM

Dari beberapa kondisi di atas, dapat digambarkan bahwa pembelajaran daring kurang kondusif, sehingga menyebabkan tujuan pembelajaran menjadi tidak tercapai. Selain itu, minat belajar siswa menurun karena mereka merasa bosan dengan media penyampaian materi yang monoton berupa teks.

Kondisi Akhir
Kegiatan pembelajaran seni budaya dengan menggunakan media video pembelajaran dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Setelah menerapkan media tersebut, dapat diamati perubahan minat belajar siswa sebagai berikut:
  1. Siswa menikmati proses pembelajaran dengan baik
  2. Siswa dapat memahami materi dengan menyaksikan video pembelajaran secara berulang, dan dapat mengakses video secara offline setelah mendownload video tersebut.
  3. Hasil penilaian harian, terjadi peningkatan, dibuktikan dengan meningkatnya persentasi siswa yang tuntas atau nilainya mencapai KKM.

Berdasarkan perbandingan kondisi awal sebelum menggunakan media video pembelajaran dengan Powerpoint dan Kinemaster dengan kondisi akhir di atas, faktor penyebab menurunnya minat siswa pada pembelajaran, selain karena materi yang teoritis disajikan dengan model teks, media mengajar guru yang digunakan kurang menarik. Siswa selama ini hanya menerima materi berupa file pdf yang berisi teks materi, sehingga membuat siswa menjadi malas membaca dan tidak tertarik untuk memahami materi lebih lanjut. Akibatnya, ketika penilaian harian, siswa banyak yang tidak tuntas belajar karena materi tidak dipahami dengan baik. Setelah dilakukan tindakan dengan melaksanakan pembelajaran menggunakan media video pembelajaran dengan Powerpoint dan Kinemaster selama kurang lebih tiga kali pertemuan, siswa menjadi lebih tertarik untuk mengikuti pelajaran dan minat belajar siswa meningkat. Dengan demikian, penerapan media video pembelajaran dengan Powerpoint dan Kinemaster dirasa cukup efektif untuk memaksimalkan proses pembelajaran daring dan dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Penerapan media video pembelajaran dengan Powerpoint dan Kinemaster mampu meningkatkan minat belajar siswa, khususnya pada pelajaran seni budaya. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran secara maksimal dan tepat guna menjadi salah satu indikator tercapainya masyarakat yang siap untuk menyongsong revolusi industri 4.0 yang sedang menjadi topik hangat saat ini.


Faktor Pendukung
Faktor pendukung dari penerapan media video pembelajaran dengan Powerpoint dan Kinemaster ini adalah:
  1. Hampir semua guru mampu mengoperasikan Microsoft Powerpoint
  2. Media video pembelajaran relatif mudah dioperasikan tanpa harus menginstall aplikasi apapun. Cukup download video satu kali, dan siswa dapat mengakses video tersebut berulang-ulang tanpa menghabiskan siswa kuota.
  3. Media video pembelajaran dengan Powerpoint dan Kinemaster merupakan multimedia interaktif yang sangat menarik dan membuat siswa menjadi lebih senang mengikuti pelajaran secara daring.
Faktor Penghambat
  1. Proses pembuatan media video pembelajaran dengan Powerpoint dan Kinemaster memerlukan ketelatenan dan ketelitian, teruama pada saat editing audio atau rekaman suara guru ketika menjelaskan
  2. Proses editing video dengan aplikasi Kinemaster menggunakan android yang tampilan menunya kecil-kecil, sehingga membutuhkan ketelatenan.
  3. Video pembelajaran memiliki kapasitas memory yang cukup besar, sehingga, penyimpanan video pembelajaran yang terlalu banyak akan menyita memory internal HP/android.

D. Simpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat diambil simpulan:
  1. Faktor penyebab menurunnya minat siswa pada pembelajaran, selain karena materi yang teoritis disajikan dengan model teks, media mengajar guru yang digunakan kurang menarik.
  2. Guru memfasilitasi pembelajaran melalui media pembelajaran interaktif yang menarik dan komunikatif berupa media video pembelajaran, sehingga minat belajar siswa meningkat, ditandai dengan aktivitas siswa yang lebih fokus pada pelajaran dan hasil evaluasi pembelajaran meningkat.

E. Rekomendasi

Mengacu pada simpulan di atas, maka dapat direkomendasikan:
  1. Guru harus berupaya untuk meningkatkan minat belajar siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal dengan mengembangkan media pembelajaran yang menarik perhatian siswa. 
  2. Media video pembelajaran dengan Powerpoint dan Kinemaster menjadi salah satu alternatif media yang ringan dan mudah dioperasikan, dan pastinya akan menarik bagi siswa karena mereka dapat memahami materi dengan lebih menyenangkan.

F. Daftar Pustaka

  1. Ali, mohamad. (1992). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkas
  2. Arif S. Sadiman, dkk. (2011). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  3. Arifianto, Teguh. (2011). Membuat Interface Aplikasi Android Lebih Keren dengan LWUIT. Yogyakarta: Andi Publisher
  4. Beranda Agency. (2018). Mengolah Materi Multimedia untuk Presentasi Powerpoint. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
  5. Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
  6. Hernawan, Asep Herry. (2007). Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS
  7. http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-minat-belajar-siswa-menurut.html diakses pada senin, 22 April 2019 pukul 21.38 WIB
  8. http://www.definisi-pengertian.com/2015/10/definisi-pengertian-media-pembelajaran-ahli.html diakses pada Senin, 22 April 2019 pukul 21. 57 WIB
  9. Jubilee Enterprise. (2017). 101 Tip dan Trik Powerpoint 2010. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
  10. Majid, Abdul. (2011). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  11. Miarso, Yusufhadi. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
  12. Nazarudin Safaat Harahap. (2012). Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Informatika Bandung.
  13. Rusman, (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta
  14. Sarwandi dan Cyber Creatif. (2018). Jago Microsoft Powerpoint 2016. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
  15. Sinaga, Zulkarnaen. (2016). Desain Bahan Ajar Berbasis TIK, https://www.zulkarnaensinaga18.Wordpress.com/desain-bahan-ajar-berbasis-tik/ diunduh di PUT, pada Selasa, 06 Oktober 2020 pukul 22.30 WIB
  16. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
  17. Vianeso. (2017). Cara Edit Video di Hp Android, https://www.vianeso.com/2017/12/cara-edit-video-di-hp-android-dengan.html diunduh di PUT, pada Selasa, 06 Oktober 2020 pukul 23.02 WIB
  18. Widoyoko, Eko P. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  19. Zuhairistain. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis ICT, https://zuhairistain.blogspot.com/2013/03/pengembangan-bahan-ajar-berbasis-ict.html, Diunduh di PUT, pada Kamis, 08 Oktober 2020, pukul 22.46 WIB

Noted: Naskah/Artikel Best Practise ini telah diajukan dan dinilaikan pada Penilaian Angka Kredit (PAK) Bagi Guru tahun 2020

Jumat, 16 September 2022

SIMPEL, MEMBUAT E-BOOK DAN E-MODUL DENGAN BOOK KREATOR

 BOOK CREATOR UNTUK MEMBUAT E-BOOK & E-MODUL


Kemajuan zaman dan perkembangan teknologi dan informasi menuntut manusia semakin terbiasa dengan kecanggihan teknologi. Begitu pula dengan dunia pendidikan. Majunya perkembangan teknologi dan informasi menuntut guru untuk mampu memanfaatkan media pembelajaran yang berbasis teknologi dan kreatif serta inovatif.

Salah satu contoh pemanfaatan kecanggihan teknologi adalah pembuatan media pembelajaran atraktif dengan menggunakan book creator.

Apa itu Book Creator??

BOOK CREATOR adalah "tools" sederhana untuk membuat sebuah buku yang atraktif. Tersedia 50 font/huruf pilihan, menambahkan gambar atau ambil foto Anda sendiri, Masukkan video atau musik, atau bahkan rekam suara Anda, Gunakan alat pena untuk menggambar atau membuat anotasi, Gunakan bentuk, panah, dan emoji untuk mengekspresikan ide Anda serta Tata letak buku potret, persegi, atau lanscape.

Selasa, 13 September 2022

Materi Manusia dan Keindahan (KD 3.3.2)

 MANUSIA DAN KEINDAHAN



INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI:

3.3.2 Mengidentifikasi hubungan manusia dengan keindahan
4.3.2 Membagankan hubungan manusia dengan keindahan

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah membaca dari buku dan sumber lain, peserta didik dapat :

  1. Menjelaskan teori keindahan dengan santun
  2. Memahami manfaat mempelajari keindahan dengan santun

Setelah berdiskusi dan menggali informasi, disediakan tabel konsep estetika, peserta didik dapat
  1. Memaknai keindahan dengan santun
  2. Membagankan hubungan manusia dan keindahan dengan percaya diri

Materi Konsep Keindahan (KD 3.3.1)

 KONSEP KEINDAHAN



INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI:

3.3.1 Menjelaskan konsep keindahan
4.3.1 Menunjukkan konsep keindahan

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah membaca dari buku dan sumber lain, peserta didik dapat :

  1. Menjelaskan pengertian estetika dengan santun
  2. Menjelaskan konsep keidahan dengan santun

Setelah berdiskusi dan menggali informasi, disediakan tabel konsep estetika, peserta didik dapat

  1. Menunjukkan konsep keindahan dengan percaya diri

Manajemen Pertunjukan Seni Tari

Manajemen Pertunjukan Seni Tari Materi Seni Tari Semester Genap 1. Pengertian Manajemen Pertunjukan Seni Tari Manajemen pertunjukan seni tar...