SMK Negeri 1 Pleret

SMK Negeri 1 Pleret, berlokasi di Jalan Imogiri Timur, km.9 Dusun Jati, Desa Wonokromo, Kapanewon Pleret, Daerah Istimewa Yogyakarta
Terdapat 4 Kompetensi Keahlian, Yaitu:
1. Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL)
2. Teknik Jaringan Tenaga Listrik (TJTL)
3. Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
4. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM)

Kelas Seni Budaya Bersama Bu Rienz

Jika anda menempuh pendidikan di SMKN 1 Pleret, nanti akan berjumpa dengan Bu Rienz di kelas Seni Budaya.
Kelas Seni Budaya hanya ditempuh di kelas X saja, dengan jumlah jam tatap muka 3 JPL dalam sepekan.

Kegiatan SAGUGABLOG Lanjut 70

Ikatan Guru Indonesia (IGI) menyelenggarakan kegiatan yang sangat menarik, yaitu Sagusablog, atau SAtu GUru SAtu BLOG.
Kegiatan ini diawali dengan kelas sagusablog dasar, kemudian bagi peserta yang lulus, diperbolehkan untuk mengikuti kelas sagusablog lanjut.

Selasa, 19 Agustus 2025

Sosialisasi Rumdik bersama Dutek, Kapten dan Co Kapten Region 6


Mengetuk Pintu Rumah Pendidikan: Catatan Perjalanan di Surabaya

Hari Pertama: Pembukaan dan Diskusi Panel

Kegiatan Sosialisasi Rumah Pendidikan di Surabaya resmi dimulai dengan rangkaian sambutan hangat: arahan dari Kepala Pusdatin, sambutan Kepala Dinas Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Dr. Mustaqim, S.S., M.S.I. (Kepala UPT Tekkomdik Jawa Timur), serta pembukaan resmi oleh Kepala BBGTK Jatim, Dr. Abu Khaer, M.Pd.

Setelah pembukaan, acara berlanjut pada diskusi panel bertema “Kolaborasi dan Dukungan Komunitas dalam Digitalisasi Pembelajaran”. Panel ini menghadirkan lima narasumber dengan perspektif yang kaya:

Dr. Muzaki, S.Pd., M.S.I. (BBGP Jatim)
Menekankan bahwa digitalisasi pembelajaran bukan hanya soal perangkat, tapi juga bagaimana guru mampu beradaptasi dengan mindset baru. Komunitas guru menjadi pusat pertukaran praktik baik.

Darmadi, S.Pd., M.Pd. (BBGTK Jateng)
Mengangkat pentingnya keberlanjutan program. Menurutnya, dukungan komunitas adalah jembatan agar inovasi tidak berhenti hanya sebagai proyek, melainkan menjadi budaya di sekolah.

Lale Sri Lastantun, S.Sos., M.M. (BGTK NTB)
Membagikan pengalaman dari NTB bahwa tantangan terbesar bukan sekadar teknologi, tetapi membangun rasa percaya diri guru. Kolaborasi lintas daerah menjadi kekuatan dalam menumbuhkan motivasi bersama.

Sri Yuliyanti, M.Pd. (BGTK Sumatera Barat)
Menekankan peran komunitas lokal yang sudah terbukti mampu menjadi penggerak. Menurutnya, Rumah Pendidikan harus bisa merangkul komunitas sebagai mitra strategis.

Dr. Ohorella Erma, M.Ikom. (BBGTK Sumatera Selatan)
Memberikan perspektif komunikasi publik: digitalisasi pembelajaran tidak boleh elitis, melainkan harus dekat dengan bahasa sehari-hari guru. Edukasi berbasis komunitas adalah kunci.

Diskusi berlangsung penuh inspirasi, dengan benang merah bahwa kolaborasi dan komunitas adalah kunci sukses digitalisasi pembelajaran.

Hari pertama kemudian ditutup dengan penjelasan teknis dan kesepakatan kegiatan bersama panitia, yang semakin menegaskan semangat kebersamaan sejak awal.

Rabu, 02 Juli 2025

TOT Wayground Super Trainer 2025 Batch II #sesi-2

Hari Kedua TOT Wayground Supertrainer: Menyelami Dunia Pembelajaran Interaktif

Selasa malam, 2 Juli 2025, para peserta TOT Wayground Supertrainer kembali berkumpul secara daring untuk mengikuti sesi ke-2 yang penuh dengan eksplorasi fitur-fitur unggulan Wayground. Dipandu dengan apik oleh Kak Winda Winata sebagai moderator, sesi ini sukses menyuguhkan materi teknis yang aplikatif dan menginspirasi!

👩‍🏫 Pemateri 1: Khairani Harahap – UPT SDN 060817 Medan
Dengan penuh semangat, Kak Khairani mengajak peserta menyelami fitur-fitur kreatif dalam Wayground, terutama yang mendukung pembuatan asesmen dan pembelajaran interaktif.
Beberapa hal yang dieksplorasi:
  1. Menyusun soal dengan berbagai tipe pertanyaan
  2. Memainkan game edukatif dengan pertanyaan berbeda-beda
  3. Membuat dan memanfaatkan video interaktif
  4. Eksplorasi fitur passage dan flashcard sebagai sarana belajar mandiri

Para peserta diajak langsung mencoba, bereksperimen, dan bahkan tertantang untuk membuat asesmen yang memancing rasa ingin tahu siswa.

🎮 Pemateri 2: Dyah Anggoro Ratri – SMP Al Kautsar Bintaro
Sesi kedua dilanjutkan dengan Kak Dyah yang membawakan topik eksploratif seputar game dan mode pembelajaran dalam Wayground.
Topik-topik yang dibahas antara lain:
  1. Eksplorasi Game dan Session Modes
  2. Fitur Host Setting untuk mengatur pengalaman belajar
  3. Mode Live Session dan Homework
  4. Pemanfaatan Class & Accommodation
  5. Fitur Laporan hasil belajar secara otomatis dan real-time

Materi dari Kak Dyah membuka mata peserta akan pentingnya desain pengalaman belajar yang fleksibel, menyenangkan, sekaligus terdokumentasi dengan baik.

🔥 Keseruan Tanpa Batas

Sesi malam ini bukan hanya memperkenalkan fitur, tetapi juga menghidupkan kembali semangat guru-guru untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. Peserta pun antusias memberikan tanggapan, bertanya, dan mencoba langsung berbagai fitur yang dikenalkan.

TOT Wayground Supertrainer tidak hanya membekali pengetahuan teknis, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri guru sebagai pemimpin pembelajaran digital.

Selasa, 01 Juli 2025

TOT Wayground Super Trainer 2025 Batch II #sesi-1

TOT Wayground Supertrainer: Membangun Kompetensi Digital Guru Hebat Indonesia

Quizizz telah bertransformasi menjadi Wayground. Dengan nama baru, fitur-fitur di dalamnya tidak berubah, tetap menjadi platform andalan bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan interaktif.

Selama tiga hari penuh semangat, mulai 1–3 Juli 2025, para pendidik terpilih dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti kegiatan Training of Trainers (TOT) Wayground Supertrainer, sebuah program penguatan kapasitas yang dirancang untuk mencetak agen perubahan di bidang pembelajaran digital berbasis platform Wayground.


Kegiatan ini dilaksanakan secara daring setiap malam pukul 19.00 – 21.00 WIB, menghadirkan para narasumber inspiratif dan praktisi pendidikan yang telah membuktikan kiprahnya dalam dunia pendidikan digital.

🔰 Hari Pertama: Membuka Gerbang Transformasi Digital

Sesi perdana dibuka dengan hangat oleh Ayu Pratiwi selaku moderator yang mengatur alur kegiatan dengan cermat dan penuh semangat.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Umar Abdul Aziz, selaku Head of Community Wayground, yang menyampaikan pentingnya kolaborasi dan transformasi guru dalam menghadapi tantangan zaman. Beliau menekankan bahwa Wayground bukan sekadar platform, tetapi ekosistem pembelajaran yang membebaskan guru untuk berkreasi, berbagi, dan berkembang.

Materi inti pada sesi ini dibawakan oleh Febryanto Boney, seorang guru inspiratif dari SMP Kalam Kudus Bone, yang membawa para peserta menyelami pemanfaatan Wayground secara menyeluruh.
Beberapa topik yang dibahas di antaranya:

📌 Membuat akun Wayground (terintegrasi dengan akun belajar.id)
⚙️ Pengaturan akun untuk memaksimalkan fitur
🔍 Eksplorasi konten pembelajaran yang relevan dan interaktif
📝 Menyalin dan mengedit konten sesuai kebutuhan masing-masing guru
📚 Menjelajahi Perpustakaan Umum sebagai sumber inspirasi
🚀 Fitur teleportasi, menjelajah ke ruang-ruang belajar lain secara instan

Para peserta begitu antusias mengikuti praktik langsung dalam setiap sesi, didampingi narasumber secara teknis dan strategis. Sesi ini menjadi momentum awal yang sangat penting untuk membangun pemahaman dasar penggunaan Wayground.

👥 Para Narasumber Hebat di Balik TOT

Selama TOT berlangsung, para peserta juga akan berkesempatan belajar langsung dari narasumber-narasumber luar biasa, yaitu:
  1. Umar Abdul Aziz – Head of Community, Wayground
  2. Febryanto Boney – SMP Kalam Kudus Bone
  3. Khairani Harahap – UPT SDN 060817 Medan
  4. Dyah Anggoro Ratri – SMP Al Kautsar Bintaro
  5. Linda Haerunnisa – SDN Gambir 01 Pagi, Jakarta Pusat

Masing-masing narasumber akan membawakan sesi berbasis praktik dan inspirasi, untuk mempersiapkan para calon Supertrainer menjadi penggerak pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran di satuan pendidikan masing-masing.

🎯 Misi Besar di Balik TOT

TOT Wayground Supertrainer bukan sekadar pelatihan teknis, tapi juga gerakan pembelajaran. Di akhir rangkaian nanti, peserta diharapkan mampu:

  1. Menjadi fasilitator bagi guru-guru lain di wilayahnya
  2. Mengembangkan komunitas belajar digital berbasis Wayground
  3. Membagikan praktik baik dan konten yang kontekstual untuk siswa di Indonesia

✨ Penutup

Dengan semangat kolaborasi dan komitmen tinggi, kegiatan TOT Wayground Supertrainer ini diharapkan melahirkan para pendidik pelopor transformasi digital. Terima kasih kepada para narasumber, moderator, dan seluruh peserta yang telah menyatukan energi untuk menjadikan teknologi sebagai sahabat dalam pembelajaran.

Selamat menjalani hari-hari selanjutnya dalam TOT ini! Mari bertransformasi dan menjadi Supertrainer yang menginspirasi!

Senin, 16 Juni 2025

Catatan Saya dari Workshop di SMANCA

Belajar Bersama AI: Catatan Saya dari Workshop di SMA Negeri Cangkringan

Senin pagi, 16 Juni 2025, saya mendapatkan kesempatan istimewa untuk berbagi dan belajar bersama rekan-rekan guru serta karyawan SMA Negeri Cangkringan dalam Workshop Artificial Intelligence (AI). Saya hadir sebagai narasumber, membawa semangat kolaborasi, kreativitas, dan tentu saja, rasa penasaran yang sama besar dengan peserta: bagaimana AI bisa menjadi sahabat baru dalam dunia pembelajaran.

Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB dan dibuka secara resmi oleh Plh Kepala Sekolah, Bapak Rahmad Budiyono, S.Pd., yang menyampaikan pentingnya kesiapan guru menyambut era baru teknologi dalam pendidikan, terutama dalam menyikapi kehadiran AI sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Suatu kehormatan bagi saya bisa berada di tengah komunitas pendidikan yang terbuka dan antusias seperti ini.

Membuka Wawasan Lewat Refleksi Awal

Workshop saya mulai dengan survey pengetahuan awal peserta tentang AI menggunakan mentimeter. Pertanyaan sederhana: “Apa yang Anda ketahui tentang AI?” dan “Sudahkah Anda memanfaatkannya dalam pembelajaran?” membuka ruang diskusi yang menarik. Jawaban-jawaban yang muncul menunjukkan beragam pengalaman—dari yang belum pernah menyentuh AI sama sekali, hingga yang sudah mencoba eksplorasi kecil lewat aplikasi ChatGPT atau Canva.

Menghubungkan AI dengan Dunia Guru

Selanjutnya saya menyampaikan pengantar mengenai AI, bagaimana prinsip kerjanya, serta potensinya dalam mendukung guru: dari merancang materi, membuat asesmen, hingga menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan kontekstual.

Bagian yang paling saya nikmati adalah saat kami bersama-sama menyusun rencana pembelajaran dan asesmen berbasis AI. Melihat peserta mulai menyusun ide-ide yang konkret, saya merasa bahwa AI bukanlah sesuatu yang “jauh dan rumit”, melainkan bisa menjadi alat yang memperkuat kreativitas guru.

Prompt dan Praktik: Menciptakan Video AI

Suasana makin semarak saat kami mulai mengenal dunia prompt—cara memberi instruksi kepada AI agar bisa menghasilkan konten kreatif, khususnya video edukatif. Saya mengenalkan Google Veo2, sebuah platform AI dari Google yang memungkinkan pengguna membuat video hanya dengan mengetikkan deskripsi.

Peserta tampak antusias mencoba sendiri membuat video sederhana berdasarkan materi pelajaran yang mereka ajarkan. Beberapa bahkan langsung berencana menggunakan video buatan mereka untuk pembelajaran tahun ajaran baru mendatang!

Refleksi Penuh Semangat

Di akhir sesi, kami melakukan refleksi bersama. Banyak peserta menyampaikan rasa senangnya karena ternyata AI tidak serumit yang dibayangkan. Ada pula yang merasa lebih percaya diri untuk mulai bereksperimen di kelas.

“Baru pertama kali praktik langsung bikin video pakai AI. Ternyata menyenangkan dan mudah dipahami! Terima kasih Bu Rini atas bimbingannya,” ungkap salah satu guru peserta.

“Ternyata belajar AI itu menyenangkan dan tidak sesulit yang saya bayangkan. Terima kasih, Bu Rini, sudah membimbing dengan sabar dan menyenangkan,” kata salah satu peserta lain yang membuat saya sangat terharu.

Penutup: AI untuk Kolaborasi dan Kemajuan

Bagi saya, workshop ini bukan hanya soal mengenalkan teknologi, tapi tentang membangun keberanian dan semangat belajar bersama. Saya percaya, AI bukan untuk menggantikan guru, tetapi justru untuk memberdayakan guru agar bisa menghadirkan pembelajaran yang lebih relevan dan bermakna.


Melalui workshop ini, SMA Negeri Cangkringan menunjukkan komitmennya untuk terus belajar dan beradaptasi dengan teknologi terkini. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan sebagai bentuk nyata pengembangan profesionalisme guru di era digital.

Terima kasih kepada keluarga besar SMA Negeri Cangkringan atas sambutan hangat dan semangat luar biasa. Semoga semangat kolaboratif ini terus tumbuh dan menginspirasi sekolah-sekolah lainnya.

Rabu, 23 April 2025

Webinar Series#4 Balai Tekkomdik 2025

AI untuk Pembelajaran Mendalam: Refleksi Saya dari Webinar Series #4 Balai Tekkomdik DIY

Tanggal 23 April 2025 menjadi salah satu momen berharga dalam perjalanan saya sebagai pendidik sekaligus Duta Teknologi. Pada hari itu, saya mendapatkan kehormatan menjadi salah satu narasumber dalam Webinar Series #4 yang diselenggarakan oleh Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (Balai Tekkomdik) DIY, dengan tema “AI untuk Mendukung Pembelajaran Mendalam”.

Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Google Meet dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Jogja Belajar. Saya berbagi panggung virtual dengan rekan sesama Duta Teknologi DIY yang luar biasa, Yovita Della Carolina, yang turut memperkaya diskusi dengan pengalaman dan praktik baik dari kelasnya.

Mengajak Guru Melampaui Sekadar Teknologi

Dalam sesi saya, saya mengangkat pertanyaan utama:
"Apakah AI hanya sekadar alat bantu, atau bisa menjadi jembatan menuju pembelajaran yang lebih bermakna?"

Melalui pemaparan saya, saya mencoba membingkai Artificial Intelligence (AI) bukan hanya sebagai teknologi canggih yang memukau, tetapi sebagai alat yang dapat digunakan guru untuk memperdalam pemahaman siswa, memfasilitasi refleksi, dan merancang pembelajaran yang lebih kontekstual dan personal.

Saya membagikan beberapa praktik yang saya lakukan di kelas Seni Budaya, seperti penggunaan AI generatif untuk membuat video pembelajaran berbasis minat siswa, serta memanfaatkan AI untuk membantu menganalisis hasil refleksi siswa dan mengembangkan umpan balik yang lebih tepat sasaran.

Deep Learning Bukan Sekadar Mendalam, Tapi Membumi

Diskusi kami berkembang ke arah bagaimana AI bisa mendukung pendekatan deep learning, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa untuk:
  1. mengaitkan pengetahuan dengan pengalaman,
  2. berpikir kritis dan reflektif,
  3. membangun makna secara aktif,
  4. dan merasakan relevansi antara pelajaran dan dunia nyata.

Saya menekankan bahwa teknologi hanyalah kendaraan, sedangkan nilai-nilai kemanusiaan dan kedekatan guru-siswa tetap menjadi pengemudinya.

Interaksi Virtual yang Hangat dan Penuh Gagasan

Walaupun webinar ini dilaksanakan secara daring, interaksinya tetap terasa hangat. Pertanyaan-pertanyaan dari peserta menggambarkan semangat yang tinggi untuk menjelajahi dunia AI dalam pendidikan:

“Bagaimana memulai integrasi AI dalam pembelajaran tanpa harus ahli teknologi?”
“Apakah AI bisa membantu asesmen yang lebih mendalam dan humanis?”
“Bagaimana menghindari ketergantungan dan tetap menjaga peran aktif guru?”

Diskusi bersama Mbak Yovita juga sangat memperkaya. Beliau menampilkan praktik integrasi AI dari sudut pandang guru mata pelajaran eksakta, yang melengkapi pendekatan saya dari sisi seni dan humaniora.

Membangun Masa Depan, Mulai dari Sekarang

Saya menutup sesi dengan pesan sederhana tapi penting:
AI tidak menggantikan guru. Tapi guru yang terbuka pada pembelajaran baru—dan yang bisa memanfaatkan teknologi untuk menguatkan esensi pendidikan—akan menjadi agen perubahan sejati.

Terima kasih kepada Balai Tekkomdik DIY yang telah menyediakan ruang pembelajaran terbuka, inklusif, dan kolaboratif ini. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut, mendorong ekosistem pendidikan yang cerdas secara teknologi dan hangat secara nilai.
Mari terus belajar, tumbuh, dan menciptakan makna di tengah tantangan zaman.

Sosialisasi Rumdik bersama Dutek, Kapten dan Co Kapten Region 6

Mengetuk Pintu Rumah Pendidikan: Catatan Perjalanan di Surabaya Hari Pertama: Pembukaan dan Diskusi Panel Kegiatan Sosialisasi Rumah Pendidi...