Mengetuk Pintu Rumah Pendidikan: Catatan Perjalanan di Surabaya
Kegiatan Sosialisasi Rumah Pendidikan di Surabaya resmi dimulai dengan rangkaian sambutan hangat: arahan dari Kepala Pusdatin, sambutan Kepala Dinas Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Dr. Mustaqim, S.S., M.S.I. (Kepala UPT Tekkomdik Jawa Timur), serta pembukaan resmi oleh Kepala BBGTK Jatim, Dr. Abu Khaer, M.Pd.
Setelah pembukaan, acara berlanjut pada diskusi panel bertema “Kolaborasi dan Dukungan Komunitas dalam Digitalisasi Pembelajaran”. Panel ini menghadirkan lima narasumber dengan perspektif yang kaya:
Dr. Muzaki, S.Pd., M.S.I. (BBGP Jatim)
Menekankan bahwa digitalisasi pembelajaran bukan hanya soal perangkat, tapi juga bagaimana guru mampu beradaptasi dengan mindset baru. Komunitas guru menjadi pusat pertukaran praktik baik.
Darmadi, S.Pd., M.Pd. (BBGTK Jateng)
Mengangkat pentingnya keberlanjutan program. Menurutnya, dukungan komunitas adalah jembatan agar inovasi tidak berhenti hanya sebagai proyek, melainkan menjadi budaya di sekolah.
Lale Sri Lastantun, S.Sos., M.M. (BGTK NTB)
Membagikan pengalaman dari NTB bahwa tantangan terbesar bukan sekadar teknologi, tetapi membangun rasa percaya diri guru. Kolaborasi lintas daerah menjadi kekuatan dalam menumbuhkan motivasi bersama.
Sri Yuliyanti, M.Pd. (BGTK Sumatera Barat)
Menekankan peran komunitas lokal yang sudah terbukti mampu menjadi penggerak. Menurutnya, Rumah Pendidikan harus bisa merangkul komunitas sebagai mitra strategis.
Dr. Ohorella Erma, M.Ikom. (BBGTK Sumatera Selatan)
Memberikan perspektif komunikasi publik: digitalisasi pembelajaran tidak boleh elitis, melainkan harus dekat dengan bahasa sehari-hari guru. Edukasi berbasis komunitas adalah kunci.